Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Jumlah saham beredar PT Smartfren Telecom Tbk (SMAR) telah bertambah sejak Senin (21/9). Jumlah tambahan saham mencapai 74 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Ini merupakan realisasi dari konversi obligasi wajib konversi (OWK) perseroan menjadi saham. James Wewengkang, Sekretaris Perusahaan FREN dalam pernyataan resmi mengatakan, konversi OWK tersebut dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD).
Per 31 Agustus 2015, jumlah saham beredar FREN tercatat sebanyak 28,79 miliar saham. Dengan adanya realisasi OWK, maka jumlah saham beredar FREN menjadi 102,79 miliar. Manajemen FREN bilang, saham hasil konversi OWK diserap oleh pemegang saham inti FREN.
Mereka adalah PT Wahana Inti Nusantara, PT Bali Media Telekomunikasi, dan PT Global Nusa Data. Baik manajemen maupun biro administrasi efek (BAE) perseroan, PT Sinartama Gunita, tidak merinci kepemilikan saham terakhir FREN.
Jika mengacu pada data terakhir sebelum ada penambahan modal, Wahana Inti Nusantara menguasai 15,83 miliar atau setara dengan 55%. Bali Media Telekomunikasi dan menguasai 4,28 miliar saham atau setara dengan 14,09%. Kemudian, Bali Media Telekomunikasi dan Global Nusa Data masing-masing mengempit 4,28 miliar saham atau 14,89% dan 4,41 miliar saham atau 15,33%.
Adapun, jumlah saham publik sebanyak 4,25 miliar saham atau setara dengan 14,77%. Nah, pasca aksi korporasi ini, kepemilikan saham publik tergerus signifikan, yaitu menjadi hanya 4,13%. Sedangkan, kepemilikan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sendiri yang mengempit 1 miliar saham tersisa 0,97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News