Reporter: Raka Mahesa W |
JAKARTA. Aksi promo yang kian gencar belum berhasil mengerek kinerja PT Smartfren Telecom (FREN) Tbk. Buktinya, jumlah pelanggan perusahaan yang mempunyai nama jual Smartfren ini per September 2011 hanya 6,8 juta juta konsumen. Catatan KONTAN, jumlah tersebut turun dibanding jumlah pelanggan FREN per akhir Juni 2011 yang sebanyak 6,9 juta pelanggan.
Padahal FREN menargetkan tahun ini jumlah pelanggannya mencapai 8 juta pelanggan. Target itu adalah revisi dari target sebelumnya yang sebesar 10 juta pelanggan. Revisi terjadi karena pembangunan BTS FREN molor dari jadwal. Dari 4.500 menara yang ditargetkan selesai pada bulan Juli. “Hingga September sekitar 4.000 BTS,” kata Djoko Tata Ibrahim, Deputy Chief Executive Officer Commercial FREN, Kamis (29/9).
Untuk menambah jumlah pelanggan, FREN menyiapkan beberapa strategi. Satu di antaranya adalah meluncurkan dua produk telepon genggam sepaket dengan kartu Smartfren. Satu dari dua produk itu telah dilengkapi teknologi evolution data only revision (EVDO). Ponsel EVDO ini menurut manajemen FREN memiliki kelebihan akses internet yang lebih cepat. Tapi, ponsel ponsel tersebut hanya bisa dijalankan dengan kapasitas jaringan FREN.
Ponsel EVDO tersebut baru akan diluncurkan pada November nanti. “Target pengguna untuk tahun ini tidak terlalu besar sekitar 100.000-200.000 pelanggan,” kata Djoko. Sedang target hingga enam bulan setelah peluncuran sebanyak 1 juta pelanggan. Sedang ponsel FREN lainnya yaitu Smartfren ZIP C380 ditarget untuk 200.000 pelanggan saja hingga akhir tahun nanti.
Average revenue per user (ARPU) dari ponsel EVDO sekitar Rp 40.000. “Penggunanya akan terbiasa memakai layanan data seperti download dan lain-lain, jadi ARPU bisa lebih tinggi,” kata Djoko. Sedang ponsel ZIP, memiliki ARPU sekitar Rp 25.000-Rp 30.000. Sekedar perbandingan ARPU voice FREN saat ini sekitar Rp 15.000. Sedang ARPU layanan data FREN sekitar Rp 50.000.
Antony Susilo Direktur Keuangan FREN sebelumnya bilang perseroan tetap pada target penjualan semula yaitu sebesar Rp 1 triliun, meski merivisi target jumlah pelanggan. “ARPU untuk layanan data lebih tinggi, kalau kita kehilangan satu juta pelanggan, bisa diganti dengan 300.000 pelanggan data,” kata Antony. Manajemen FREN rencananya akan melakukan revisi startegi pada tahun depan, yaitu fokus mengembangkan layanan data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News