kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.374   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.139   31,59   0,44%
  • KOMPAS100 1.055   2,87   0,27%
  • LQ45 830   2,36   0,29%
  • ISSI 213   0,60   0,28%
  • IDX30 428   1,65   0,39%
  • IDXHIDIV20 511   2,02   0,40%
  • IDX80 120   0,30   0,25%
  • IDXV30 124   0,14   0,11%
  • IDXQ30 141   0,76   0,55%

Jumlah investor SBR008 meningkat di tengah penurunan hasil penjualan


Senin, 23 September 2019 / 22:20 WIB
Jumlah investor SBR008 meningkat di tengah penurunan hasil penjualan
ILUSTRASI. Penjualan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR008 oleh Kemenkeu


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario menilai terus meningkatnya jumlah investor menandakan instrumen ini sukses melakukan pendalaman pasar keuangan.

Menurut Ramdhan kunci dari suksesnya penawaran surat utang ritel ada sosialisasi. "Tidak semua lapisan masyarakat mengetahui instrumen investasi yang termasuk baru ini, sekian lama masyarakat hanya mengerti produk tabungan deposito bank," kata Ramdhan.

Baca Juga: Ingin investasi reksa dana, bisa juga lewat Tokopedia

Di satu sisi, Ramdhan juga mengapresiasi langkah pemerintah menerbitkan surat utang ritel secara rutin. Dengan begitu sosialisasi akan gencar dan konsisten terus dilakukan.

"Kalau tidak ada penerbitan biasanya sosialisasi redup, dengan sering menerbitkan sosialisasi jadi jalan terus," kata Ramdhan.

Senada, Fikri berpendapat tingginya permintaan surat utang ritel bukan menjadi target utama pemerintah. Perhatian pemerintah yang utama adalah menambah basis investor serta kelompok usia yang membeli surat utang ritel.

"Hasil penjualan SBR008 cukup memuaskan jika tujuannya mendorong basis investor yang lebih banyak dan mendorong investor domestik masuk ke pasar keuangan surat utang ritel," kata Fikri.

Baca Juga: Dukung pariwisata, BRI sudah edarkan 23.141 kartu kredit Wonderful Indonesia

Namun, bila memang diharuskan tujuanya mencapai target nominal tertentu, Fikri menyarankan pemerintah bisa meningkatkan kupon dengan mempertebal spread terhadap suku bunga acuan.

Selain itu, pemerintah juga bisa meringankan beban pajak atas return yang di dapat. Pajak surat utang ritel saat ini 15% lebih mini dari pajak deposito yang sebesar 20%.

Selanjutnya, Fikri juga menyarankan pemerintah untuk mendorong terbentuknya pasar sekunder surat utang ritel. Terakhir, pemerintah harus terus mendorong literasi keuangan, khususnya langsung ke kelompok usia yang menjadi basis terbesar penyumbang pembeli surat utang ritel.

"Kelompok investor surat utang ritel adalah milenial, walau secara nilai investasi, mungkin baby boomers yang menjadi basisnya," kata Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×