kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah investor meningkat tapi pasar modal masih kekurangan analis kompeten


Rabu, 09 Desember 2020 / 15:06 WIB
Jumlah investor meningkat tapi pasar modal masih kekurangan analis kompeten
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/12/2020). Jumlah investor meningkat tapi pasar modal masih kekurangan analis kompeten.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investor pasar modal terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor hingga 19 November 2020 sudah mencapai 3,53 juta atau meningkat 42% dibandingkan akhir 2019. Investor saham diantaranya mencapai 1,5 juta atau tumbuh 36,13% dari tahun lalu.

Pertumbuhan jumlah investor ini akan semakin mengerek transaksi pasar modal. Analis pasar modal memiliki peran penting untuk membantu dalam meningkatkan transaksi tersebut. Oleh karena itu, pasar modal membutuhkan peningkatan analis-analis yang memiliki track record yang jelas.

Founder emitendotcom Denny Huang mengatakan, pasar modal tidak hanya membutuhkan analis yang bersertifikasi tetapi juga analis yang punya integritas.

Menurutnya, saat ini banyak sekali analis dengan latarbelakang non keuangan yang masuk mengedukasi market dengan menggunakan social media dan endorse artis artis untuk memperbanyak volume perdagangan.

Baca Juga: Mumpung IHSG masih rally, asing melego saham-saham ini Selasa (8/12)

"Banyak oknum analis independen saat ini yang hanya mempertontonkan profit cepat dari saham," kata Denny dalam press rilis, Rabu (9/12).

Tahun 2021, industri pasar modal Indonesia dinilai masih kekurangan analis yang memililki integritas, pengalaman dan acuan ranking yang jelas. Kekurangan analis ini bisa mengakibatkan timbulnya perspektif kaya instan melalui saham dengan ekspektasi tinggi terutama di kalangan anak muda.

Di dalam investasi saham, lanjut Denny, banyak investor saham pemula yang mengalami kerugian karena tidak memahami dengan baik analisis fundamental dan analisis teknikal. Sedangkan tidak semua analis menganalisa dengan kedua teknik bersamaan.

Ada yang hanya menggunakan analisa teknikal saja tanpa memperhatikan fundamental, begitu juga dengan sebaliknya.

Denny mengatakan, platform emiten.com terus berupaya menghadirkan analisis yang bisa membantu investor terutama millenial dalam berinvetasi di pasar modal dengan hanya menampung analis-analis yang memiliki  latar belakang yang jelas dan bersertifikasi.

Baca Juga: Saham-saham yang dikoleksi asing saat IHSG menguat Selasa (8/12)

“Kami tengah dalam tahap penjajakan dengan beberapa venture capital untuk memperkuat strategic partner yang dapat menghasilkan analis analis kompeten dengan pemikiran analisa yang deep.” tambah Denny.

Saat ini, platform ini masih membuka diri untuk menerima analis-analis yang bergabung. Guna meningkatkan penetrasi edukasi tentang pentingnya analis berkualitas dan cara memilih analis yang berkualitas, platform ini masih berencana memperpanjang  promo di google playstore sebesar 199,000 per tahun hingga tahun 2021.

Sebelumnya,  Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan, meskipun kondisi pasar modal Indonesia saat ini mengalami tekanan dan belum rebound hingga posisi sebelum terjadinya pandemi, namun jumlah investor mengalami pertumbuhan cukup signifikan. 

Baca Juga: IDX SMC Liquid minim koreksi, simak prospek saham penghuninya

Menurutnya, peningkatan tersebut justru membuktikan kepercayaan publik terhadap Pasar Modal Indonesia masih terus meningkat.

Peningkatan jumlah investor di masa pandemi ini didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 – 40 tahun (kaum milenial). Investor didominasi oleh laki-laki dengan persentase 61,14%, pegawai swasta 52,91%, lulusan sarjana 44,4%, dan memiliki penghasilan Rp 10-100 juta sebanyak 58,09%. Sementara berdasarkan domisili, investor Pasar Modal Indonesia sebagian besar berada di Pulau Jawa 72,23 %.

Selanjutnya: Chandra Asri (TPIA) raih fasilitas pinjaman US$ 50 juta dari Kasikornbank Thailand

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×