kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Jumlah efek suspensi tahun ini cenderung turun


Selasa, 17 Juni 2014 / 16:48 WIB
Jumlah efek suspensi tahun ini cenderung turun
ILUSTRASI. Area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan suspensi terhadap 19 efek sepanjang 2014. Jumlah ini cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.

Sepanjang semester I-2013, jumlah efek yang disuspensi BEI sebanyak 35 efek yang terdiri dari saham dan waran. Penyebab suspensi beragam. Ada yang dikarenakan kenaikan dan penurunan harga saham, terkait kinerja atau hal yang berpotensi mempengarahuhi keputusan investor dalam berinvestasi.

Buntutnya, pergerakan harga saham yang bersangkutan dinilai tidak wajar. Penyebab lainnya, perusahaan belum memenuhi ketentuan, seperti menyerahkan laporan keuangan dan membayar biaya pencatatan.

Nah, terkait ketentuan pembayaran pencatatan tahunan (annual listing fee), setiap emiten wajib membayar biaya pencatatan setiap tahun di akhir bulan pertama, atau akhir Januari. Tahun ini, ada lima emiten yang disuspen karena pada saat itu belum membayar biaya listing.

Kelima emiten itu adalah PT Steady Safe Tbk (SAFE), PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA), PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI), dan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK).

Sedangkan, tahun lalu, jumlah emiten yang disuspen karena penyebab yang sama ada delapan. Mereka adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Amstelco Indonesia Tbk (INCF), dan PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK). Lalu, ada PT Panasia Filament Inti Tbk (PAFI), PT Panca Wiratama Sakti Tbk (PWSI), PT Rimo Catur Lestari Tbk (RIMO), dan PT Steady Safe Tbk (SAFE).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×