kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI telah bertemu manajemen SIMA, apa hasilnya?


Jumat, 06 Juni 2014 / 20:27 WIB
BEI telah bertemu manajemen SIMA, apa hasilnya?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah bertemu dengan manajemen PT Siwani Makmur Tbk (SIMA). Pertemuan itu membahas nasib dan prospek bisnis perusahaan. "Dua minggu lalu kami sudah bertemu, kami ingin mengetahui optimalisasi operasi," ujar Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Jumat (6/6).

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan perusahaan milik Edward Seky Soeryadjaya itu agar BEI membuka suspensi saham SIMA. Hal itu tertuang dalam surat resmi putra sulung Willlam Soeryadjaya ini kepada BEI pada 9 Mei 2014 lalu.

Namun Hoesen bilang, pihaknya masih melakukan penelaahan terkait keberlangsungan bisnis emiten yang bergerak di bidang industri kemasan fleksibel tersebut. Perbaikan kinerja menjadi syarat mutlak bagi perusahaan agar sahamnya bisa kembali diperdagangkan.

Perbaikan kinerja itu tercermin dari mulai dicatatkannya laba oleh perseroan. Saham SIMA telah disuspen sejak 20 Januari 2011 lantaran keberlanjutan usaha yang diragukan. Kegiatan operasional terganggu sehingga kinerjanya pun terpuruk dan terus-terusan merugi. Bahkan, hingga kuartal I-2014, SIMA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,23 miliar.

BEI belum melakukan delisting paksa (forced delisting) karena adanya upaya-upaya perseroan untuk melakukan pembenahan.Tahun lalu, ada investor baru yang masuk ke perusahaan yang digawangi putra sulung Willlam Soeryadjaya, Edward Seky Soeryadjaya, ini. Investor baru itu adalah Roots Capital Asia Limited (RACL).

Saat ini, RACL menjadi pemegang saham mayoritas SIMA dengan kepemilkan sebesar 79,10%. Pemilik tunggal RACL adalah Yeung Kin Bond Sydney. Roots merupakan kreditur SIMA yang sepakat untuk menukar pinjamannya dengan kepemilikan saham SIMA.

Total utang SIMA kepada RACL yang masih tertunggak ketika itu mencapai Rp 52,51 miliar. Konversi utang menjadi saham ini dilakukan tahun lalu. Selanjutnya, RACL dan Edward Soeryadjaya mengucurkan pinjaman untuk menyuntik modal SIMA. Masing-masing pinjaman senilai Rp 20 miliar dan Rp 12,53 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×