Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sudah mantap akan mengembangkan bisnis di sektor non tol. Setelah properti dan teknologi informasi (IT), perseroan akan masuk ke sektor infrastruktur seperti pelabuhan dan bandar udara.
Direktur Utama JSMR Frans Sunito mengatakan, perseroan juga tengah membidik proyek-proyek infrastruktur non tol dengan berbagai pihak. "Kita juga berniat kerjasama dengan Angkasa Pura dan Pelindo (Pelabuha Indonesia)," ujarnya.
Namun, Frans mengaku belum mengetahui akan turut menggarap proyek yang mana. Ia hanya bilang, partisipasi di proyek-proyek non tol tersebut merupakan strategi jangka panjang perseroan.
Jika dalam proyek tol perseroan selalu menjadi pemilik saham mayoritas, untuk proyek non tol nya ini, kata Frans, JSMR tidak harus menjadi pemegang konsesi terbesar. "Paling tidak 50:50," imbuhnya.
Tahun ini JSMR mengalokasikan dana belanja modal (capex) di luar non tol senilai Rp 125 miliar.Dana tersebut akan digunakan antara lain untuk mendirikan sejumlah anak perusahaan serta membangun tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau yang lazim disebut rest area.
Dana investasi non tol tersebut merupakan bagian dari total capex perseroan tahun ini yang totalnya mencapai Rp 6,2 triliun. JSMR akan membentuk anak perusahaan untuk pebnangunan TIP. Seperti diketahui, JSMR bekerja sama dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) untuk membentuk anak usaha di sektor properti.
Perusahaan patungan itu rencananya akan menggarap kawasan hunian serta kawasan pusat komersial dan bisnis.Keduanya sepakat untuk membidik lahan di sekitar Surabaya-Mojokerto. Lokasi yang dekat dengan proyek jalan tol milik JSMR.
Selain itu, perseroan juga menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk mendirikan perusahaan yang mengembangkan bisnis TI yaitu berupa fiber optic.
Terkait potensi akan adanya kenaikan kebutuhan capex untuk proyek non tol, Frans bilang, hal itu akan tergantung realisasi proyek. Ia memperkirakan, proyek-proyek non tol dengan BUMN pelabuhan dan bandara itu belum akan terealisasi dalam waktu dekat. "Seperti yang ada di RKAP, capex non tol kita Rp 125 miliar," jelas Frans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News