Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan jasa keuangan multinasional terpantau melakukan penjualan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam beberapa waktu terakhir.
Sepanjang perdagangan Kamis (25/1) investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 19,34 miliar. Sepanjang tahun berjalan ini, asing juga mencatatkan net sell senilai Rp 119,78 miliar.
Melansir data Bloomberg, JP Morgan tercatat telah melepas 625,91 juta saham per Kamis (25/1). Nilai itu setara dengan 0,09% dari porsi kepemilikan JP Morgan di perusahaan teknologi ini.
Baca Juga: Ambisi Patrick Walujo Bawa Tokopedia Jadi Raja E-Commerce di Indonesia
Alhasil, kepemilikan saham JP Morgan di GOTO mencapai 1,04 miliar saham. Namun komposisi ini tidak terlalu jatuh jika dibandingkan dengan posisi pada kuartal IV-2023.
Jika ditilik lebih jauh, kepemilikan JP Morgan di GOTO sebenarnya semakin menciut. Pada kuartal I-2023, JP Morgan masih menggenggam 32,97 juta saham GOTO.
JP Morgan juga terus melakukan akumulasi sampai kuartal II-2023. Pada kuartal II-2023, kepemilikan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) semakin menggemuk sebesar 3,08 miliar.
Namun JP Morgan berbalik arah. Pada kuartal III-2023, kepemilikan JP Morgan di GOTO hanya tersisa 1,47 miliar. Aksi penjualan terus berlanjut hingga kuartal IV-2024 yang tersisa 1,04 miliar.
Baca Juga: Saham Teknologi Tak Sejalan dengan Arah Saham Global
Tak hanya itu, kepemilikan Deutsche Bank AG juga terpantau menyusut. Pada kuartal IV-2023, perusahaan asal Jerman ini masih menggenggam 861,93 juta, tetapi per Kamis (25/1) hanya tersisa 117,46 juta.
Reza Priyambada, Investment Consultant Reliance Sekuritas mengatakan adanya penjualan saham dari investor asing biasanya menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar.
"Bisa menjadi sentimen negatif karena dianggap kepercayaan investor asing mulai menurun terhadap kondisi perusahaan walaupun tidak secara riil," ucapnya kepada Kontan, Rabu (24/1).
Namun Reza bilang sebenarnya bisa saja ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan investor asing itu. Misalnya kebutuhan dana hingga rebalancing portofolio dari para institusi asing.
Baca Juga: Saham Teknologi Masih Loyo, Bagaimana Rekomendasi Saham Sektor Ini?
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan secara teknikal, saham GOTO sudah tergolong undervalue walaupun secara fundamental masih tertekan.
"Namun dari sisi fundamental GOTO berhasil mencetak perbaikan yang progresif. Diharapkan GOTO bisa profit seiringan dengan adanya stabilitas dan pertumbuhan konsumsi domestik," kata dia.
Nafan bilang prospek GOTO juga akan tersengat dari kehadiran TikTok di dalam ekosistem grup GOTO. Harapannya, kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia bisa menguasai pangsa pasar e-commerce.
Baca Juga: Intip Pergerakan Harga Saham INCO, GOTO, dan BUMI di Penutupan Bursa Senin (22/1)
Secara teknikal, Nafan merekomendasikan accumulate GOTO dengan target harga di Rp 116. Dalam jangka pendek, GOTO masih dalam bearish consolidation di rentang Rp 81 hingga Rp 92.
Sementara Reza merekomendasikan hold GOTO dengan target harga Rp 89. Hingga akhir perdagangan Kamis (25/1), GOTO parkir di level Rp 84 per saham atau ditutup flat dibanding hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News