Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kondisi politik dalam negeri boleh saja sedang bergejolak. Tapi, hal ini tidak menyurutkan niat pemodal asing untuk berinvestasi di Indonesia.
"Asing, khususnya Jepang sangat berminat untuk ekspansi bahkan investasi di Indonesia," kandas Managing Director Head of Global Market HSBC Indonesia Ali Setiawan disela kegiatan Wealth & Beyond Personal Economy Forum 2014, Senin (13/10).
Dia bilang, para pemodal asal Jepang berani berinvestasi disini berapa pun harganya, berapa pun valuasinya, dan apa pun resikonya. Contoh, perusahaan investasi asal Jepang, J-Trust yang berani membeli Bank Mutiara.
Padahal, banyak investor yang menjauhi bank ini lantaran adanya potensi risiko besar terkait kasus yang sedang menyeret Bank Mutiara. "Tapi, mau valuasi dan risiko apa pun tetap disikat," imbuh Ali.
Kondisi seperti saat ini Indonesia masih menarik dimata asing, apalagi jika harga subsidi bahan bakar minyak (BBM) jadi dinaikkan. Ali mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyehatkan fiskal Indonesia. Kondisi fiskal yang membaik akan mendorong yield pasar keuangan yang lebih atraktif sehingga investor semakin bergairah menyuntikkan dananya ke Indonesia.
Dia menambahkan, masih menariknya prospek di Indonesia tak terlepas dari sosok presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Banyak investor Jepang yang menanyakan Jokowi ketika Ali mendatangi sejumlah forum finansial di Jepang. "Mereka sangat tertarik masuk kesini, Jokowi sangat populer dan banyak yang menanyakan sosok presiden ini," pungkas Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News