Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kala (JK) membuka secara resmi kampanye "Yuk Nabung Saham". Program yang dibentuk Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membuka peluang masyarakat Indonesia untuk membeli produk pasar modal seperti saham dengan mudah.
JK mengajak masyarakat dan generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal, bukan hanya menabung di bank. Menurutnya, saat ini belum banyak masyarakat yang memahami tentang investasi di pasar modal. Padahal, investasi di pasar modal bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Menurut JK, selama ini porsi kepemilikan saham di pasar modal masih banyak dimiliki oleh investor asing. Sebagai negara terbuka, tentu ini sah-sah saja. Namun, hal ini membuat investasi tak merata. "Saham masih ditafsirkan sebagai investasi masyarakat kelas atas dan penuh resiko," ujarnya di Gedung BEI, Kamis (12/11).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan dalam beberapa tahun terakhir rata-rata imbal hasil investasi di pasar modal jauh lebih tinggi dibandingkan produk investasi lain.
Namun, aktivitas investor di pasar modal masih relatif rendah. Per September 2015, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya sebesar 30% atau 125.000 SID (single investor identification) dari total jumlah investor pasar modal di Indonesia.
Oleh karena itulah BEI meluncurkan “Yuk Nabung Saham”. Kampanye ini mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala.
Konsep menabung dalam program “Yuk Nabung Saham” mengacu pada paradigma masyarakat Indonesia yang masih berpegang pada budaya menabung (saving society).
BEI akan bekerja sama dengan Perusahaan Tercatat, Perusahaan Sekuritas, Manajer Investasi, Kantor Perwakilan BEI di berbagai kota, dan Galeri Investasi BEI di beberapa universitas di Indonesia, untuk menjadi partner dalam berbagai kegiatan edukasi dan pemasaran yang berkaitan dengan kampanye ini.
"BEI juga akan memperkenalkan fasilitas auto debet untuk memudahkan masyarakat Indonesia melakukan pembelian produk pasar modal seperti saham," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News