kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jika corona terus memburuk, analis memprediksi rupiah bisa menguji level Rp 18.000


Selasa, 31 Maret 2020 / 19:46 WIB
Jika corona terus memburuk, analis memprediksi rupiah bisa menguji level Rp 18.000
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah menghadapi situasi genting seiring persebaran virus corona yang semakin luas. Berbagai kebijakan dan stimulus telah disiapkan pemerintah. Yang terbaru, hari ini, Selasa (31/3) Presiden Joko Widodo akan mengucurkan stimulus Rp 405,1 triliun untuk penanganan corona.

Akibat persebaran virus corona yang terus meluas di seluruh dunia, pelemahan ekonomi dunia seolah semakin tampak nyata. Alhasil, hal ini akan semakin berimbas ke nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Ini sentimen yang mendorong penguatan rupiah ke Rp 16.310 per dolar AS hari ini

Ketika pandemi virus corona belum menyebar, pada awal Januari silam rupiah masih berada di kisaran Rp 13.900 per dolar Amerika Serikat. Merujuk Bloomberg, pada penutupan hari ini rupiah sudah berada di level Rp 16.310 per dolar AS. Bahkan pada (23/3) rupiah sempat menyentuh level Rp 16.575 per dolar AS.

Akibat pandemi virus corona ini disinyalir membuat lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating berpotensi memangkas rating peringkat utang Indonesia. 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, pemangkasan rating tersebut dinilai akan berimbas negatif pada rupiah.

“Sebagai contoh, Inggris begitu rating-nya dipangkas menjadi minus AA oleh Fitch, pasar langsung anjlok. Semoga kabar pemangkasan peringkat utang tersebut tidak sampai terjadi pada Indonesia,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3).

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai prospek rupiah saat ini cukup jelek. Namun Lukman menegaskan, kondisi tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi pada Indonesia. Sebab hal yang sama juga terjadi pada mata uang negara lainnya.

“Namun jika kondisi ini terus berlanjut, apalagi lockdown sampai benar-benar diterapkan, besar kemungkinan rupiah akan menguji ke rentang Rp 18.000-Rp 19.000 per dolar AS,” kata Lukman.

Baca Juga: Setelah ditutup menguat, rupiah diprediksi lanjutkan tren positif pada Rabu (1/4)

Sementara Faisyal menyebut, level Rp 18.000 per dolar AS baru mungkin terjadi ketika kondisi sudah memburuk. Ia mencontohkan ketika stimulus global sudah tidak lagi dikucurkan ataupun ketika pemerintah Indonesia menetapkan darurat sipil.

“Tapi saat ini kan kasus di China sudah mulai mereda, sementara Italia dan Spanyol juga sudah mulai berhasil menekan laju eksponensial persebaran corona. Sehingga ini juga bisa menjadi sentimen positif yang menunjukkan pandemi ini bisa segera berlalu,” pungkas Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×