Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa AS turut dilanda aksi jual pada transaksi perdagangan hari ini (11/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.32 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 mencatat penurunan sebesar 0,9% menjadi 1.628,02. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average yang turun 0,86% menjadi 15.107,9.
Dengan demikian, penurunan indeks S&P 500 sudah berlangsung selama dua hari berturut-turut. Penurunan terjadi setelah Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyatakan dirinya tidak melihat adanya kebutuhan untuk menambah stimulus moneter dalam waktu dekat.
"Pasar sudah ketagihan dengan stimulus moneter. Jika ada isu stimulus akan dikurangi atau dihentikan, tidak hanya di Jepang saja, pasar akan segera bereaksi negatif. Stimulus Jepang menjadi perhatian karena Jepang sangat agresif menggelontorkan stimulus," papar Erik Davidson, deputy chief investment officer Wells Fargo Private Bank di San Francisco.
Sekadar tambahan informasi, stimulus yang dikeluarkan the Federal Reserve dan kinerja emiten yang lebih baik ketimbang prediksi, sudah mendorong pasar saham AS menjadi bullish. Bahkan indeks S&P 500 sudah naik 143% dari level terendahnya dalam 12 tahun di 2009 lalu.
Indeks acuan AS ini sudah turun 1,6% dari rekor tertingginya yang tercipta pada 21 Mei lalu, sehari sebelum Pimpinan the Fed Ben S Bernanke mengimbau bank sentral mengurangi pembelian obligasi jika perekonomian AS semakin membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News