kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang tender offer, simak rekomendasi saham AIMS


Jumat, 05 Januari 2018 / 21:09 WIB
Jelang tender offer, simak rekomendasi saham AIMS


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aims Indo Investama (AII) menjadi pengendali baru PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS). Dengan demikian, AII akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer) atas sebanyak-banyaknya 50,49 juta saham atau setara 22,95% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Harga tender offer dipatok Rp 254 per saham. Dengan demikian, nilai total penawaran tender wajib ini sebesar Rp 12, 82 miliar.

Seiring informasi tender offer diumumkan, saham AIMS pada perdagangan Jumat (5/1) ditutup naik 4,17% di level Rp 250 per saham.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai kenaikan harga saham AIMS hal yang wajar. "Harga pembelian tender offer yang dilakukan AII di atas harga pasar saat ini, yaitu sebesar Rp 253,43, sebelum nantinya kembali ke harga wajarnya,” ujar William.

Secara fundamental, William menilai, bisnis AIMS terbilang unik, berhubung AIMS tak memiliki cadangan batubara sendiri. “Jika saya lihat, AIMS lebih cenderung ke makelar atau perdagangan batubara dengan membeli dari pihak ketiga dengan mengambil margin 2%-5% untuk di jual kembali ke kliennya,” paparnya.

Sistem bisnis seperti ini menurut William tidak mumpuni untuk mencover cash flow perusahaan, di mana produk batubara harganya sangat fluktuatif dengan biaya yang cenderung besar. Selanjutnya, bisnis AIMS dinilai sangat rentan terhadap ketidakpastian dalam hal penjualan. “Jika kita lihat selama lima tahun terakhir, AIMS tidak memiliki kontrak tetap secara berlanjut terhadap kliennya,” ujar William.

Lebih lanjut William bilang, tingginya biaya beli dan kecilnya margin jual akan menjadi masalah baru bagi AIMS ke depannya. Biaya opersional perusahaan bisa jadi tak tercover dengan baik. Di kuartal III/2017, AIMS masih mencatatkan kerugian, meskipun berkurang dari tahun sebelumnya secara year on year (yoy).

Hold bagi yang ingin masuk ke AIMS, atau trade sell bagi yang sudah memiliki saham AIMS,” ujar William.

Sebagai investor, langkah terbaik menurutnya saat ini adalah wait and see terhadap arah kebijakan bisnis yang baru oleh pemegang saham mayoritas baru.

Secara teknikal, analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat, saham AIMS saat ini ada dalam tren sideways. Harga saham berpeluang menuju Rp 260 per saham dalam jangka pendek. “RSI 56,6% belum jenuh beli untuk saat ini, disarankan untuk trading buy,” lanjut Aditya.

Ia mematok level support di Rp 220 per saham dan resistance di Rp 270 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×