Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas kembali naik tipis pada perdagangan awal pekan ini. Si kuning berhasil bertahan di atas level US$ 1.800 per ons troi berkat pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran tentang melonjaknya kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Mengutip Reuters, Senin (13/7) pukul 10.15 WIB, harga emas spot naik 0,3% ke US$ 1.803,80 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka AS juga melonjak 0,4% menjadi US$ 1.809,10 per ons troi.
"Narasi Covid-19 yang tidak akan hilang menjadi sentimen utama yang menopang harga emas. Terlebih kami pikir Federal Reserve tidak akan mengubah arah kebijakan dalam waktu dekat, dan akhirnya bisa mendukung harga emas," kata Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp.
Selain itu, prospek jangka menengah untuk pemulihan ekonomi masih terlihat sangat tidak pasti dan ini terus memberikan ruang yang cukup untuk si kuning melayang lebih tinggi.
Baca Juga: Harga emas naik lebih tinggi Senin (13/7) pagi, bertahan di atas US$ 1.800
Berdasarkan perhitungan Reuters, sudah lebih dari 12,83 juta orang dilaporkan terinfeksi oleh virus corona secara global dan 565.626 orang meninggal.
Infeksi virus corona di AS pun terus berlanjut dan melonjak ke rekor tertinggi selama akhir pekan lalu. Bahkan, Florida melaporkan peningkatan rekor virus corona baru lebih dari 15.000 kasus dalam 24 jam pada hari Minggu (12/7) lalu.
Di sisi lain, indeks dolar turun 0,2% terhadap para pesaingnya, dan membuat harga emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. Ini bisa menjadi katalis yang membuat aset safe haven ini diburu.
Menambah kekhawatiran atas penderitaan ekonomi, Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan, dia tidak sedang memikirkan negosiasi kesepakatan perdagangan Fase 2 dengan China.
Emas pun diuntungkan karena menjadi investasi yang aman selama ada masalah geopolitik dan krisis keuangan.
Indikasi sentimen investor, spekulan meningkatkan posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak COMEX di minggu hingga 7 Juli, pada Perdagangan Berjangka Komoditas di Negeri Paman Sam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
