kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jelang rapat FOMC, rupiah diprediksi akan bergerak melemah pada Selasa (27/7)


Senin, 26 Juli 2021 / 17:48 WIB
Jelang rapat FOMC, rupiah diprediksi akan bergerak melemah pada Selasa (27/7)
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang Rupiah di salah satu bank di Tangerang Selatan, Kamis (18/3). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di perdagangan Senin (26/7) menguat sebanyak 0,07% ke level Rp 14.482 per dolar AS. Sedangkan Kurs Jisdor menguat 0,04% ke level Rp 14.494 per dolar AS.

Pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mendorong penguatan rupiah di hari Senin (26/7).  

Menurutnya, meskipun PPKM diperpanjang, tetapi ada beberapa sektor yang dilonggarkan, seperti pasar tradisional yang menjual sembako diperbolehkan normal, tetapi dengan protokol yang ketat.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.494 per dolar AS pada Senin (26/7)

Senada, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai bahwa penguatan rupiah seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di dalam negeri dan adanya pelonggaran PPKM, sehingga kegiatan bisnis mulai kembali beroperasi.

“Hal ini direspon positif oleh pasar, sementara minim tekanan eksternal yang membuat rupiah kembali tertekan,” kata Reny kepada Kontan, Senin (26/7).

Untuk sentimen eksternal, ia melihat bahwa laju dolar AS yang mulai tersendat seiring dengan munculnya sentimen risk-on, ditandai dengan bursa Wall Street yang mencatat rekor pada perdagangan Jumat (23/7).

Penguatan rupiah ini menurut Alwi masih rentan, karena minggu ini akan ada rapat Federal Open Market Committee (FOMC). "Jika melihat data terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC), menunjukkan posisi net long dolar AS kini berada di level tertinggi sejak Juni 2020," kata Alwi.

Baca Juga: Berotot, rupiah spot ditutup menguat ke Rp 14.483 per dolar AS pada hari ini (26/7)

Dengan begitu, menurutnya masih ada potensi dolar menguat di minggu ini. Menurut Alwi ini kemungkinan sebagai antisipasi jika dalam rapatnya The Fed kembali menyinggung soal tapering dan proyeksi kenaikan suku bunga.

Sehingga menurut Alwi, untuk besok rupiah kemungkinan melemah terbatas. "Karena biasanya menjelang FOMC, pergerakan akan bergerak sideway," ujar Alwi.

Di perdagangan Selasa (27/7), Alwi memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.460 per dolar AS - Rp 14.530 per dolar AS. Reny memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.465 per dolar AS – Rp 14.510 per dolar AS.

Selanjutnya: Usai menguat pada hari ini, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (26/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×