Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang bulan Ramadan, prospek harga emas untuk jangka pendek dinilai cukup positif. Apalagi, umumnya harga emas akan menanjak sepanjang periode Ramadan hingga hari raya Lebaran.
Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menilai, selama periode Ramadan investor bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk cari untung. "Bisa (cari untung). Secara musiman Hari Raya Idul Fitri bisa memicu penguatan," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (28/4).
Wahyu menjelaskan, saat ini harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) cenderung stabil dan berada pada kisaran Rp 660.000. Untuk selanjutnya, harga emas Antam diprediksi berpotensi konsolidasi.
"Tapi masih sangat mungkin tahun ini harga emas Antam bisa menyentuh level Rp 680.000, dan untuk jangka panjang Rp 700.000 possible," ungkap Wahyu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange menguat 0,71% ke level US$ 1.288,80 per ons troi di perdagangan Jumat (26/4) dari hari sebelumnya.
Adapun tren emas global menurut Wahyu, saat ini sedang konsolidasi pada kisaran US$ 1.300 per ons troi. Ke depan, harga emas tersebut masih berpotensi untuk menjajal level yang lebih tinggi.
Untuk prospek emas Antam, sentimen domestik seperti perkembangan kondisi pasca pemilu bisa menjadi sentimen pendorong penguatan harga emas. "Ini karena The Fed mulai ragu soal suku bunga, justru terbuka untuk potensi cut rate. Jadi, gold dan emas Antam bisa naik tahun ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News