Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pergerakan kurs rupiah masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah teredepresiasi 0,02% menjadi Rp 13.282 per dollar AS. Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak pagi, terlihat dari kurs acuan Bank Indonesia (JISDOR) sebesar 0,09% menjadi Rp 13.270.
Lukman Leong, Research & Analyst Valbury Asia, mengatakan, pada pekan ini pergerakkan rupiah cukup fluktuatif sebagai imbas dari adanya pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC). “Akhir-akhir ini rupiah kadang naik, kadang turun,” katanya.
Dia menilai, pasar masih menunggu pernyataan The Fed pada pertemuan FOMC yang berlangsung Kamis (21/9) dini hari nanti.
Setali tiga uang, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto, berpendapat, sentimen terhadap pertemuan FOMC membuat pergerakkan rupiah fluktuaktif namun tidak dalam rentang yang terlalu lebar. Sedangkan sentimen dari dalam negeri dinilai belum memberi pengaruh berarti terhadap kinerja rupiah.
Andri pun memperkirakan rupiah pada Jumat (22/9) dapat tertekan secara terbatas di kisaran Rp 13.230 — Rp 13.290 apabila hasil rapat FOMC direspon positif oleh pasar. “Kalaupun ada pelemahan akibat FOMC, sifatnya terbatas. Sebab, fundamental domestik cukup kuat,” jelasnya.
Sama halnya dengan Andri, Lukman juga memprediksi rupiah akan tertekan di kisaran Rp 13.220 — Rp 13.350. Namun, prediksi tersebut masih bergantung dari hasil pertemuan FOMC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News