kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang penerapan new normal, sejumlah emiten LQ45 revisi target bisnis


Selasa, 02 Juni 2020 / 20:15 WIB
Jelang penerapan new normal, sejumlah emiten LQ45 revisi target bisnis
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). Pameran yang diikuti oleh beberapa pabrikan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mempromosikan pelaku usaha untuk m


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Namun, ada pula emiten yang tetap berpegang pada target kinerja awal, salah satunya adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Director Finance & Control Vale Indonesia Adi Susatio menegaskan, operasional INCO masih berjalan normal sejauh ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sehingga, saat ini belum ada perubahan terkait target produksi nikel, yakni masih di 71.000 ton.

Baca Juga: IHSG melesat 1,98%, pelonggaran PSBB menjadi katalis positif

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, sejauh ini revisi target kinerja dan capex yang dilakukan emiten dinilai cukup masuk akal. Sebab, faktor permintaan (demand) pada semester pertama tahun ini memang masih berada di luar ekspektasi.

“Sejauh ini mayoritas emiten lebih fokus ke efisiensi dibandingkan ekspansi yang masif, hal tersebut dinilai cukup rasional,” ujar Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Terkait INCO yang tidak merevisi target bisnisnya, Okie menilai hal ini sehubungan dengan harga komoditas nikel yang sudah mulai pulih sejak penurunan yang cukup signifikan pada tengah tahun 2019.

Baca Juga: IHSG menghijau sepekan, seluruh jenis reksadana ikut naik

Hal ini seiring dengan tren dari harga komoditas dimana pada semester II-2020 ini diharapkan adanya kenaikan dari sisi permintaan. Hemat Okie, langkah INCO untuk menyesuaikan permintaan dinilai cukup tepat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×