Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
Pun demikian dengan FREN. Emiten telekomunikasi ini mencatatkan beli bersih asing sebesar Rp 9,94 miliar di semua pasar. Sementara itu saham FREN menguat 112,82% secara ytd dan 6,41% dalam sebulan.
Baca Juga: Tak semua saham anggota baru FTSE layak dilirik
Saham ISSP pada perdagangan hari ini stagnan dan tidak beranjak dari Rp 121 per saham. Sementara ISSP telah menguat 44,05% secara ytd dan 7,08% selama sebulan. ISSP mencatat transaksi beli bersih asing sebesar Rp 1,29 miliar.
Sementara itu, saham SOCI menguat 7,94% selama sebulan dan menguat 55,73% secara ytd. Meski demikian, hari ini asing mengobral saham SOCI sehingga mencatatkan net sell asing sebesar 153,67 miliar.
Kondisi lebih parah dialami oleh TOPS. Saham emiten konstruksi ini amblas 28,92% secara ytd dan turun 1,67% selama sebulan belakangan. Meski demikian, hari ini TOPS mencatatkan beli bersih asing senilai Rp 8,95 miliar.
Baca Juga: FTSE merombak saham, ini rekomendasi analis
Terakhir, ada saham TARA yang menunjukkan kinerja kurang prima. Secara ytd, TARA telah anjlok 23,8% dan turun 5,77% selama satu bulan. Asing pun mencatatkan jual bersih senilai Rp 578,68%.hari ini.
William mengatakan sentimen jangka pendek akan menghantam indeks setelah berlaku efektif. Namun dalam jangka panjang investor tetap kembali melihat ke kinerja fundamental masing-masing emiten. “Dalam jangka panjang akan tetap kembali pada kinerja,” ujar William saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Baginya, indeks FTSE bisa saja dijadikan acuan bagi para investor. Namun, kekuatan dari indeks ini masih kalah dibandingkan dengan indeks MSCI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News