Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTa. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) terpeleset di awal 2014. Proyeksi peningkatan produksi di tahun ini membuat harga komoditas ini tertekan.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Maret 2014, Jumat (3/1), turun 0,34% menjadi RM 2.640 per ton dibanding sehari sebelumnya. Namun, dalam sebulan harga CPO masih menguat sebesar 0,65%.
Donny Khor, Wakil Direktur Berjangka dan Komoditas di RHB Investment Bank Bhd mengatakan, salah satu sentimen yang membuat harga CPO tertekan adalah pelemahan harga minyak dunia. "Ini turut mengurangi daya tarik CPO," ujar dia kepada Bloomberg.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan terhadap harga CPO juga datang dari kekhawatiran pasar terhadap tingkat produksi CPO di Malaysia pada 2014 ini yang diperkirakan akan mencapai 19,5 juta ton. Jumlah ini naik dari tahun 2013 yang hanya mencapai 19,4 juta ton.
Selain itu, tekanan besar juga datang dari proyeksi tingkat produksi CPO di Indonesia yang sepanjang 2014 ini diperkirakan akan mencapai 28 juta ton, atau naik dari tahun 2013 yang hanya sebanyak 24,4 juta ton.
Meski begitu, Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, kemungkinan besar harga CPO akan kembali menguat dipicu oleh kenaikan permintaan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Tapi, penguatan masih akan dibatasi oleh kekhawatiran pasar terhadap pasokan yang masih akan tinggi tersebut. Prediksi Ariston, dalam sepekan ke depan, harga CPO akan menguat di kisaran RM 2.540-RM 2.700 per ton. Proyeksi Wahyu Tribowo, analis Megagrowth Futures, harga CPO di rentang RM 2.600-RM 2.680 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News