Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah datar dengan kecenderungan menguat di perdagangan tengah hari ini, Rabu (31/1). Mengutip Bloomberg, Rupiah menguat tipis 0,01% ke level Rp 15.779 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi penutupan kemarin Rp 15.780 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, rupiah kemungkinan menguat di perdagangan hari ini. Mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp 15.750 – Rp 15.830 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan, para pedagang saat ini telah mengurangi kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret menjadi 48% dari 89% pada bulan lalu, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa perekonomian Amerika tetap solid.
“The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu dan investor akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell, setelah ia mengindikasikan pada bulan Desember bahwa The Fed beralih ke siklus penurunan suku bunga,” ungkap Ibrahim dalam risetnya, Selasa (30/1).
Baca Juga: Dolar AS Menguat, Reksadana Pendapatan Tetap dan Saham Paling Cocok untuk Dikoleksi
Selain itu, lanjut Ibrahim, Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya memperkirakan akan meminjam US$760 miliar pada kuartal pertama 2024, dimana US$55 miliar lebih rendah dari perkiraan bulan Oktober.
Investor juga mewaspadai meningkatnya risiko geopolitik setelah tiga anggota militer AS tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan AS di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.
Dari domestik, Ibrahim melihat rupiah didukung sentimen optimisme ekonomi Indonesia dapat bertumbuh di tahun 2024. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengamini pemerintah dan para ekonom bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia optimistis kembali menyentuh angka 5% secara tahunan (yoy).
“Meski dalam suasana global yang tidak pasti dan cenderung melambat, ekonomi Indonesia tetap bertahan dengan baik alias resilien. Utamanya, permintaan domestik menjadi penopang dan sebagai substitusi pelemahan eksternal,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News