Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang momentum halving day, harga mata uang kripto bitcoin berpotensi melejit hingga US$ 55.000 BTC di 2020. Salah satu sentimen terkuatnya, datang dari kelangkaan bitcoin.
Sebagai informasi, pada perdagangan Jumat (13/12) pukul 7.42 WIB, harga bitcoin berada di level US$ 7.223 per BTC atau naik 0,37%. Akhir Juni lalu, harga bitcoin sempat berada di level US$ 12.733 BTC.
Baca Juga: Waduh, kerugian akibat kejahatan mata uang kripto melonjak 150%
Pengamat Bitcoin yang juga Binus Doctoral Scholar Hugo Prasetyo mengungkapkan bahwa beberapa pakar kripto yang menggunakan metode teori kelangkaan memprediksi harga bitcoin akan menyentuh US$ 55.000 BTC. Kenaikan tersebut ditopang faktor halving day pada Mei 2020.
"Masih ada lima bulan lagi kesempatan bitcoin untuk naik. Syaratnya, harga harus bisa tembus beberapa level resistance yakni di US$ 7.700 BTC, US$ 9.300 BTC, dan US$ 13.800 BTC," jelas Hugo kepada Kontan.co.id, Jumat (13/12).
Ditambah lagi, akan ada beberapa sentimen positif tahun depan yang dinilai mampu menggenjot kenaikan harga bitcoin ke level US$ 55.000 BTC.
Baca Juga: Warren Buffett: Bitcoin itu sama dengan racun tikus
Hugo juga optimistis pada prospek bitcoin, apalagi jika mata uang kripto tersebut bisa mendapat sentimen positif dari pasar sebagai instrumen alternatif investasi di saat krisis datang.
Selain halving day, bertambahnya negara yang melegalkan dan menggunakan bitcoin turut menjadi sentimen positif penggerak harga di 2020. Apalagi, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) untuk menahan suku bunga acuannya ikut menjaga pergerakan bitcoin ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News