kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Jelang FOMC pairing GBP/USD di tren melemah


Minggu, 10 Desember 2017 / 23:00 WIB
Jelang FOMC pairing GBP/USD di tren melemah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pertemuan Federal Open Market Comitte (FOMC) pekan ini makin kuat. Itu semakin memberi pengaruh positif pada pegerakan mata uang dollar AS. Meski sempat melemah terhadap poundtserling, tetapi di akhir perdagangan greenback justru ditutup menguat. 

Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (8/12) pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,62% ke level 1.3390. Padahal pada pertengahan sesi pound sempat unggul 0,23% ke level 1,3505 dihadapan dollar AS. 

Alwi Asegaaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, tarik menarik sentimen dari Inggris dan AS telah menyebabkan pelemahan dollar. Meskipun Inggris masih didorong katalis positif dari perkembangan perundingan proses Brexit yang sudah mencapai kesepakatan tahap pertama, tetapi AS rupanya lebih banyak disokong sentimen positif. 

“Yang pertama lolosnya RUU pajak AS. Kalau ini disahkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS. Kalau inflasi naik maka suku bunga akan semakin cepat naik,” terangnya. 

Selain itu, sentimen positif juga datang dari menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS pada pertemuan FOMC pekan ini. Investor sudah menyakini probabilitas kenaikannya mencapai 100%.

Data non farm payroll bulan November yang ternyata tumbuh di atas ekspektasi semakin menguatkan sinyal kenaikan suku bunga. Sebelumnya diperkirakan pertumbuhannya hanya 198.000 tetapi kenyataannya mampu mencapai 228.000. 

“Kemungkinan menjelang FOMC dollar AS masih akan menguat dihadapan pound,” ujarnya. 

Secara teknikal trend bullish untuk jangka panjang masih terlihat dari posisi harga yang berada di atas garis moving average (MA) 55, tetapi secara jangka pendek GBP/USD berpotensi terkoreksi karena berada di bawah garis MA 10.

Indikator stochastic menunjukkan pola bearish cross over di level 65 dan indikator moving average convergence (MACD) membentuk pola bearsih divergent di area positif. Sedangkan indikator relative strength index (RSI) mengarah turun ke level 55.

Alwi merekomendasikan pasangan GBP/USD sell on strength dengan level support : 1,3305 – 1,3275 – 1,3180 dan 
resistance : 1,13485 – 1,3550 – 1,3610.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×