Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, perekonomian Indonesia mulai menggeliat, didukung oleh faktor global maupun domestik. Hal ini pada akhirnya membuka peluang yang besar bagi para investor untuk mendulang keuntungan.
Oleh karena itu, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Krizia Maulana mengingatkan para investor untuk memanfaatkan momen ini untuk mengatur kembali portofolio investasinya.
Ia menuturkan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi seperti apa perkembangan hasil investasi.
Langkah berikutnya, investor bisa mencari informasi mengenai outlook pasar finansial ke depannya akan seperti apa sehingga bisa melakukan penyesuaian komposisi portofolio.
Baca Juga: Switching Reksadana, Jurus Cepat Memoles Portofolio
Selanjutnya, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai.
“Jadi, kita memiliki basis atau dasar untuk melakukan rebalancing portofolio. Pada proses evaluasi, investor juga harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Krizia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/10).
Tahapan kedua yang sebaiknya dilakukan investor adalah mengatur ulang portofolio investasi. Krizia mengungkapkan, seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan dan jangka waktu investasi. Oleh karena itu perlu dilakukan rebalancing portofolio secara berkala untuk menjaga agar portofolio kita tidak menyimpang dari profil risiko, serta tujuan dan jangka waktu investasi.
Ia mencontohkan, rebalancing portofolio bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging).
Baca Juga: Investor Institusi VS Investor Individu
Hal ini dilakukan dengan selalu menyesuaikan pilihan produk investasi dengan profil risiko masing-masing investor. Ia merekomendasikan, bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin mengejar ketertinggalan, bisa memasukkan sedikit porsi saham sebagai booster untuk menggenjot imbal hasil pada portofolio.