kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Euforia pelaku pasar terhadap saham-saham IPO sudah meningkat


Senin, 08 Oktober 2018 / 06:01 WIB
Euforia pelaku pasar terhadap saham-saham IPO sudah meningkat
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, pasar saham Indonesia terbilang volatil dan penuh dengan ketidakpastian. Kendati demikian, sejumlah perusahaan tidak gentar dan tetap melaksanakan aksi initial public offering (IPO). Sejauh ini, sudah ada sekitar 39 emiten yang resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sepanjang tahun 2018.

Dari 39 emiten tersebut, kebanyakan emiten yang baru saja IPO mencatatkan oversubscribed. Bahkan banyak diantaranya yang mencatatkan kenaikan harga  cukup signifikan setelah IPO.

Hingga saat ini, masih banyak calon emiten yang masih mengantre untuk melakukan gelaran IPO. Dalam waktu dekat, ada beberapa emiten yang berencana  mencatatkan diri di BEI diantaranya adalah PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) dan juga PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK).

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, oversubscribed yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang baru saja mencatatkan diri dikarenakan valuasi perusahaan yang cukup murah meski kinerja fundamental perusahaan belum bisa dibilang bagus. Sementara itu, banyak investor yang tertarik memiliki saham-saham perusahaan yang baru saja mencatatkan diri ini.

"Kami melihat sentimen euforia dari para pelaku pasar terhadap saham-saham IPO sudah meningkat. Apalagi, kami melihat infrastruktur di pasar modal sudah siap, dan sudah kondusif," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (7/10). Apalagi, investor sudah memiliki cukup literasi sebelum membeli saham-saham IPO ini.

Namun, Nafan mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pelaku pasar, apalagi menyoal valuasi dari perusahaan. "Tantangannya adalah jika harga IPO kemahalan, bisa saja ada penundaan. Apalagi kalau belum disiapkan dengan baik dari calon emiten dan penjamin efek" kata Nafan.

Dari beberapa perusahaan yang akan mencatatkan diri tersebut, Nafan menilai,  PT Garudafood Putra Putri Jaya memiliki peluang yang baik. Apalagi  fundamental perusahaan ini sudah cukup kuat sehingga layak untuk dipertimbangkan oleh investor.

Kornelis Wicaksono, analis Reliance Sekuritas mengatakan, sebenarnya dalam kondisi pasar yang masih volatil saat ini cukup riskan bagi  perusahaan yang hendak mencatatkan saham di bursa.

"Apalagi dengan pasar yang masih volatil, artinya perusahaan sangat membutuhkan pendanaan baik untuk bayar utang, atau memiliki kewajiban mandatory convertible bond (MCB)," kata Kornelis kepada Kontan.co.id, Minggu (7/10). Menurutnya, jika tak terpaksa, seharusnya, perusahaan-perusahaan tersebut menunggu pasar yang sedang membaik.

Soal saham-saham calon emiten  yang layak dipertimbangkan, Kornelis mengatakan, itu akan sangat tergantung pada peruntukkan dana IPO perusahaan. Jika dana IPO untuk ekspansi, akan lebih bagus dibandingkan untuk pembayaran utang dan peluang kenaikan harga sahamnya akan lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×