kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaya Bersama Indo (DUCK) menargetkan pendapatan naik 14,6% di akhir 2018


Rabu, 10 Oktober 2018 / 13:45 WIB
Jaya Bersama Indo (DUCK) menargetkan pendapatan naik 14,6% di akhir 2018


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) menargetkan pendapatan naik 14,6% menjadi Rp 617 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 538 miliar.

Emiten restoran ini membidik pertumbuhan laba bersih 54% menjadi Rp 111 miliar dari Rp 72 miliar di tahun 2017.

Direktur DUCK Dewi Tio mengatakan, target tersebut bisa tercapai karena pada periode Juni 2018, DUCK telah membukukan 47% dari total target laba bersih di tahun ini. "Selain itu, dengan adanya penambahan gerai di dalam negeri dan tentu akan membantu perusahaan mencapai target tersebut," kata Dewi, Rabu (10/10).

Dewi melanjutkan, untuk domestik di September telah ada penambahan tiga gerai baru di satu di Makassar dan dua di AEON Mall Cakung.

Tahun ini pihaknya masih fokus di domestik terutama di luar pulau Jawa seperti Medan, Bali dan Makassar. "Di luar Jakarta seperti di Karawaci, sedangkan di Jakarta ada penambahan di AEON Mall Cakung dan Mall Arthagading Sunter," tambahnya.

Sedangkan di luar negeri, ada tiga negara baru yang akan menjadi target ekspansi DUCK yaitu di Vietnam, Myanmar dan Kamboja. "Ini akan dimulai pada tahun depan," tambah Dewi.

Ia melanjutkan, untuk 12 bulan dari sekarang, total gerai yang akan dibuka baik di domestik maupun internasional ada 12 belas gerai," kata Dewi.

Adapun di Vietnam, DUCK akan membuka gerai di dua kota, yaitu Ho Chi Minh dan Hanoi. Sedangkan di Myanmar, The Duck King bakal hadir di Yangoon. Terakhir, untuk negara Kamboja, Kota Phnom Penh dipilih jadi tujuan ekspansi emiten baru ini.

"Kontribusi dari luar belum ada karena baru akan dimulai tahun depan diharapkan bisa membukukan 30% untuk revenue jika berhasil membuka gerai baru di tiga negara ASEAN tersebut," tutur Dewi.

Sekadar info, DUCK resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/10). Pada perdagangan perdana, harga saham DUCK melonjak 49,5% dari harga IPO ke level Rp 755 per saham.

Emiten pengelola jaringan restoran chinese food terbesar di Indonesia tersebut, menawarkan 513,33 juta saham dengan harga IPO Rp 505 per saham melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Nilai tersebut, setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Jaya Bersama Indo setelah IPO. Penawaran saham perdana ini laris manis dengan oversubscribed pooling yang mencapai lebih dari 80 kali.

Lewat IPO, Jaya Bersama Indo meraup dana Rp 259 miliar. DUCK akan mengalokasikan sebesar 80% dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis, membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada. Sedangkan sisanya sebesar 20% untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×