kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jasa Marga (JSMR) siapkan belanja modal Rp 27 triliun di tahun 2019


Rabu, 02 Januari 2019 / 17:07 WIB
Jasa Marga (JSMR) siapkan belanja modal Rp 27 triliun di tahun 2019
ILUSTRASI. Proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyiapkan belanja modal tahun 2019 sebesar Rp 27 triliun.  Jasa Marga menyiapkan belanja modal sebesar itu karena di tahun depan ada beberapa target penambahan pengoperasian jalan tol.

Diantaranya jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 sepanjang 35,5 kilometer (km), Kunciran – Serpong 11,20 km, Serpong - Cinere 10,1 km, Jakarta – Cikampek II Elevated 36,4 km, dan tol Pandaan- Malang sepanjang 38,48 km.

Selain itu Jasa Marga juga akan menyelesaikan beberapa bagian dari jalan tol Medan – Kualanamu- Tebing Tinggi untuk segmen Tebing Tinggi- Sei Rampah sepanjang 9,1 km. “Kami juga menyelesaikan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,4 km. Terus ada juga tol Manado – Bitung sepanjang 39,9 km,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani kepada Kontan.co.id, Sabtu (29/12).

Salah satu titik krusial yang harus segera diselesaikan adalah Tol Jakarta – Cikampek II Elevated. Sebab, proyek ini sampai sekarang masih menahan laju kendaraan dari Jakarta yang menuju tol Trans Jawa.

Desi mengungkapkan, pihaknya juga sedang mengikuti tender proyek jalan tol. Di antaranya yakni Semarang-Demak dan Gedebage-Tasikmalaya. Untuk tender proyek jalan tol Semarang-Demak, Jasa Marga membentuk konsorsium bersama PT Waskita Karya Tbk dan PT Brantas Abipraya.

Soal kontribusi pendapatan dari tiap-tiap proyek itu, Desi menyebutkan, tol dalam kota memiliki kecenderungan kontribusi paling baik dibanding tol antar kota. Hal ini karena tol dalam kota memiliki aktivitas kendaraan lebih padat ketimbang tol antar kota. "Trans Jawa ini antar kota jadi butuh waktu untuk trafiknya naik," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×