Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menargetkan mampu menyelesaikan beberapa ruas tol yang menjadi bagian dari tol Trans Jawa di akhir tahun ini. Adapun total panjang jalan Tol Trans Jawa dari Merak - Banyuwangi memiliki panjang 1.150 kilometer.
Sekretaris Perusahaan JSMR Agus Setiawan mengungkapkan bahwa ada beberapa proyek tol yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Agus menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengejar penyelesaian Proyek Jalan Tol Batang-Semarang yang panjangnya 75 kilometer, Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura yang sepanjang 32 kilometer.
"Selain itu, JSMR juga akan menyelesaikan proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Ruas Wilangan-Kertosono yang memiliki panjang 37 kilometer dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Pasuruan-Grati yang memiliki panjang 13,65 kilometer," paparnya kepada kontan.co.id, Kamis (6/12).
Analis Sinarmas Sekuritas Anthony Angkawijaya menjelaskan bahwa efek dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola JSMR tidak terlampau signifikan di akhir tahun ini. “Kalau untuk pendapatan di akhir 2018 tampaknya tidak akan meningkat banyak, paling hanya sekitar 5%, sedangkan untuk laba bersih juga tidak jauh berbeda di kisaran 5%,” kata dia kepada kontan.co.id., Kamis (6/12).
Di sisi lain, Anthony mengungkapkan bahwa integrasi tol Trans Jawa akan berdampak positif bagi Jasa Marga karena volume lalu lintas akan meningkat. “Namun, tol-tol yang baru jadi tentu membutuhkan waktu 5 sampai 10 tahun untuk mature dan mencapai full potential traffic volume mereka,” tambah Anthony.
Sementara dari sisi saham, Anthony menjelaskan bahwa saat ini saham JSMR secara valuasi masih considered undervalued. “Tapi sahamnya lebih menarik untuk investasi jangka panjang, karena earnings dan traffic volume akan naik saat Trans Jawa sudah terhubung,” paparnya.
Anthony juga menambahkan, saat ini Jasa Marga sedang dalam siklus belanja modal tinggi sehingga leverage meningkat. Alhasil, beban keuangan Jasa MArkga pun meningkat. “Ini semua akan membaik saat tol-tol yang sedang dalam tahap konstruksi sudah jadi dan traffic sudah pick up,” lanjutnya.
Namun sayangnya ia belum memberikan penjelasan terkait rekomendasi dan target harga bagi saham JSMR lantaran sedang menghitung valuasinya. “Secara jangka panjang masih oke, tapi karena kita berbicara durasi satu tahun ke atas maka saya belum bisa pastikan target harganya karena sedang direvisi saat ini,” kata dia.
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa dengan adanya proyek Jalan Tol Trans Jawa pasti akan berpotensi meningkatkan pendapatan atau perbaikan kinerja bagi JSMR ke depannya. Valdy beralasan bahwa Tol Trans Jawa akan jadi salah satu jaringan tol tersibuk di Indonesia karena menyambungkan kota-kota penting di pulau Jawa.
Sedangkan dari sisi saham, dia merekomendasikan untuk beli saham JSMR. “Prospek sahamnya masih sangat baik, terlebih price to earning ratio (PER)-nya relatif rendah. Boleh beli dengan target harga di jangka pendek di kisaran Rp 4.700 per saham. Tapi sampai akhir tahun ini, diperkirakan di kisaran Rp 4.300 - Rp 4.500 per saham,” imbuhnya.
Lalu untuk jangka panjang Valdy bilang, harga saham JSMR berpotensinya ke level Rp 5.500 per saham. Sekadar info, pada akhir perdagangan hari ini harga saham JSMR turun 0,66% ke level Rp 4.550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News