Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) membukukan volume transaksi multilateral bulan Januari 2015 sebesar 50.269 lot. Volume transaksi ini turun tipis 1,83% dibanding bulan sebelumnya.
Mengutip data PT BBJ, volume transaksi sepanjang Januari 2015 melesat tajam 96,28% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan volume transaksi pada Januari 2015 ditopang oleh transaksi kopi.
Sebagai gambaran, pada Januari 2014, volume transaksi kopi yang terdiri atas kopi Robusta dan kopi Arabika hanya mencatatkan 9.400 lot. Angka tersebut melesat tajam pada Januari 2015, di mana transaksi kopi mencetak volume sebesar 23.632 lot.
Namun, dibandingkan bulan Desember 2014, volume transaksi Januari 2015 sedikit tergerus. Hal ini disebabkan oleh menurunnya volume transaksi emas. Pada Desember 2014, total volume transaksi multilateral emas sebesar 23.573 lot.
Namun, volume transaksi ini turun 25% menjadi 17.669 lot. Sementara pada produk olein, kakao dan kopi menunjukkan kenaikan.
M Bihar Sakti Wibowo, Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta menargetkan transaksi multilateral tahun ini diharapkan dapat meningkat 25%.
“Transaksi BBJ tahun ini akan semakin marak lantaran didukung oleh kebijakan stick and carrot dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) agar pialang melakukan minimal transaksi multilateral sebesar 5%,” ujar Bihar.
Pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai dengan adanya kontrak baru. Adapun kontrak baru tersebut terdiri dari Kontrak Berjangka Indonesian Government Bond (IGBF), Kontrak Fisik Teh dan Kontrak Fisik Kakao.
Tahun ini, BBJ juga siap menggelontorkan modal setor tambahan. Awalnya, modal BBJ hanya sebesar Rp 11,6 miliar. Namun, nilai modal tersebut akan ditambah menjadi Rp 100 miliar, yang ditargetkan paling lambat pada pertengahan 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News