kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan panik! Analis menilai risiko gagal bayar obligasi korporasi masih mini


Jumat, 17 April 2020 / 19:37 WIB
Jangan panik! Analis menilai risiko gagal bayar obligasi korporasi masih mini
ILUSTRASI. Virus corona yang tak kunjung usai dan semakin parah telah menghambat kinerja berbagai perusahaan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona yang tak kunjung usai dan semakin parah telah menghambat kinerja berbagai perusahaan. Tak ayal ini berimbas kepada pemangkasan rating atau outlook beberapa perusahaan yang dinilai terdampak langsung oleh pandemi virus corona.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sepanjang April ini saja sudah memangkas hingga 10 outlook atau rating perusahaan. Dari kesepuluh perusahaan tersebut, lima di antaranya bahkan memiliki utang jatuh tempo pada tahun ini.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang punya utang jatuh tempo subdebt sebesar Rp 300 miliar pada Juni 2020, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) yang punya utang jatuh tempo sebesar Rp 269 miliar pada Juli 2020. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) yang punya utang jatuh tempo Rp 150 miliar pada Juli 2020.

Lalu ada PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang punya utang jatuh tempo sebanyak 3 seri, yaitu Rp 271 miliar pada Juli 2020, Rp 103 miliar pada September 2020, dan Rp 125 miliar pada Desember 2020. Terakhir, PT Pos Indonesia yang punya utang jatuh tempo MTN Rp 200 miliar pada Desember 2020.

Baca Juga: Outlook utang Indonesia turun, BI diharapkan masuk pasar primer lelang SBSN

Keraguan kemudian muncul di benak investor apakah kondisi saat ini bisa berdampak pada kemungkinan kelima penerbit obligasi tersebut mengalami gagal bayar. Namun, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat kelima perusahaan tersebut masih aman dan tidak akan mengalami gagal bayar.

“Kondisi ini kan baru dialami jadi untuk pembayaran kupon tidak akan jadi polemik. Lalu, perusahaan tersebut pasti sudah menyiapkan dana untuk pembayaran utang obligasi,” jelas Nico kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).

Lebih lanjut Nico menjelaskan, jatuh tempo kelima obligasi tersebut terhitung masih jangka pendek. Hal ini dinilai Nico membuat risiko gagal bayar menjadi kecil peluangnya karena masing-masing perusahaan masih memiliki dana.

Baca Juga: Lima perusahaan punya utang jatuh tempo obligasi tahun ini, begini prospeknya

Sementara dari segi fundamental, Nico juga melihat Jaya Ancol, Bank Victoria, dan PT Pos juga masih baik. Hanya saja untuk Mandala Multifinance dan Modernland, Nico menilai fundamentalnya sedikit tertekan.

“Tetapi keduanya meski kinerjanya tertekan, dari segi cash flow masih aman. Pun keduanya merupakan perusahaan yang besar sehingga tidak akan kesulitan untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo tersebut,” tambah Nico.

Baca Juga: Selain perubahan rating, investor perlu mencermati sektor bisnis penerbit obligasi

Oleh sebab itu, Nico menyarankan para investor untuk tidak terlalu panik. Pasalnya pilihan jual atau tahan obligasi tersebut disebut Nico masih sama-sama menguntungkan. Sehingga menurut dia, keputusan bergantung kepada kebijakan masing-masing investor.

“Kalau investor memang butuh likuiditas, mereka bisa jual lalu dibelikan kembali obligasi yang akan terbit. Kalau mau di-hold sampai jatuh tempo juga menguntungkan karena kuponnya kan sedang tinggi,” pungkas Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×