kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900


Jumat, 05 November 2010 / 18:13 WIB
Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900
ILUSTRASI. Tambang Batubara


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai harga saham Krakatau Steel (KS) senilai Rp 850 sudah wajar. Pasalnya, jika harga saham dinaikkan sedikit saja, sejumlah investor mengancam tidak jadi membeli saham dari perusahaan baja nasional itu. Salah satunya adalah PT Jamsostek. Mustafa menceritakan pada saat penentuan harga Rp 850, sebenarnya dirinya meminta agar harga itu bisa di angka Rp 900. Namun, pada saat itu underwriter mengungkapkan sejumlah investor ada yang menyatakan harga itu ketinggian.

"Contohnya Jamsostek hanya bersedia di angka Rp 800-an, kalau Rp 900, mereka akan mundur," ujar Abubakar, Jumat (5/11). Itulah sebabnya harga ditetapkan di Rp 850 untuk bisa membuat sejumlah investor mau membeli saham KS, termasuk Jamsostek.

Penawaran umum saham perdana atau IPO KS memang terus menuai kontroversi. Sebagian kalangan menilai harga saham perdananya yang dilempar ke pasar dengan harga Rp 850, terlalu murah untuk perusahaan baja nasional terbesar ini. Penjatahan saham KS ini pun dikritik, karena dinilai tidak jelas ketentuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×