kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900


Jumat, 05 November 2010 / 18:13 WIB
Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900
ILUSTRASI. Tambang Batubara


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai harga saham Krakatau Steel (KS) senilai Rp 850 sudah wajar. Pasalnya, jika harga saham dinaikkan sedikit saja, sejumlah investor mengancam tidak jadi membeli saham dari perusahaan baja nasional itu. Salah satunya adalah PT Jamsostek. Mustafa menceritakan pada saat penentuan harga Rp 850, sebenarnya dirinya meminta agar harga itu bisa di angka Rp 900. Namun, pada saat itu underwriter mengungkapkan sejumlah investor ada yang menyatakan harga itu ketinggian.

"Contohnya Jamsostek hanya bersedia di angka Rp 800-an, kalau Rp 900, mereka akan mundur," ujar Abubakar, Jumat (5/11). Itulah sebabnya harga ditetapkan di Rp 850 untuk bisa membuat sejumlah investor mau membeli saham KS, termasuk Jamsostek.

Penawaran umum saham perdana atau IPO KS memang terus menuai kontroversi. Sebagian kalangan menilai harga saham perdananya yang dilempar ke pasar dengan harga Rp 850, terlalu murah untuk perusahaan baja nasional terbesar ini. Penjatahan saham KS ini pun dikritik, karena dinilai tidak jelas ketentuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×