kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900


Jumat, 05 November 2010 / 18:13 WIB
Jamsostek tidak jadi beli KS kalau harganya Rp 900
ILUSTRASI. Tambang Batubara


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai harga saham Krakatau Steel (KS) senilai Rp 850 sudah wajar. Pasalnya, jika harga saham dinaikkan sedikit saja, sejumlah investor mengancam tidak jadi membeli saham dari perusahaan baja nasional itu. Salah satunya adalah PT Jamsostek. Mustafa menceritakan pada saat penentuan harga Rp 850, sebenarnya dirinya meminta agar harga itu bisa di angka Rp 900. Namun, pada saat itu underwriter mengungkapkan sejumlah investor ada yang menyatakan harga itu ketinggian.

"Contohnya Jamsostek hanya bersedia di angka Rp 800-an, kalau Rp 900, mereka akan mundur," ujar Abubakar, Jumat (5/11). Itulah sebabnya harga ditetapkan di Rp 850 untuk bisa membuat sejumlah investor mau membeli saham KS, termasuk Jamsostek.

Penawaran umum saham perdana atau IPO KS memang terus menuai kontroversi. Sebagian kalangan menilai harga saham perdananya yang dilempar ke pasar dengan harga Rp 850, terlalu murah untuk perusahaan baja nasional terbesar ini. Penjatahan saham KS ini pun dikritik, karena dinilai tidak jelas ketentuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×