Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali diberlakukan di Jakarta, usai kenaikan kasus Covid-19 di masa PSBB transisi. Namun, pemberlakuan PSBB kali ini diprediksi tidak akan memberi tekanan yang lebih dalam lagi bagi emiten konstruksi.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Mahendra Wijaya menjelaskan untuk PSBB jilid II ini konstruksi termasuk sektor dalam pengecualian. Artinya, proses pelaksanaan teknis proyek dilapangan masih menggunakan protokol yang sama saat PSBB transisi, sehingga diproyeksikan tidak ada proyek yang mengalami hambatan lebih atau kemunduran yang lebih lama dari target.
"Jadi proyek di DKI Jakarta masih berjalan sesuai dengan yang disepakati bersama pemberi kerja, sesuai protokol Covid-19 yang ditetapkan," jelas Mahendra kepada Kontan.co.id, Senin (14/9).
Di tengah kondisi saat ini, WIKA masih optimistis untuk mengejar target perolehan kontrak baru sebesar Rp 21,3 triliun. Di mana sampai dengan akhir Agustus 2020 WIKA telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,2 triliun. Dus, total order book yang digarap WIKA saat ini sebesar Rp 81 triliun.
Baca Juga: PSBB Jakarta diprediksi memberi tekanan yang sama bagi emiten konstruksi
"Untuk tender saat ini total kita mengikuti dengan nilai sekitar Rp 15 triliun dan masih berproses," jelasnya.
Sebelumnya, WIKA menyampaikan bahwa emiten konstruksi pelat merah ini masih percaya diri dapat mencetak kinerja yang positif memasuki kuartal tiga hingga akhir 2020, berdasarkam progres pengerjaan proyek strategis nasional yang masih on track. Hingga kuartal III-2020 WIKA masih menggarap 11 proyek strategis nasional (PSN).
Dari 11 proyek tersebut, ada sembilan PSN yang telah mencapai progres pengerjaan di atas 50% yaitu Jalan Tol Kunciran – Cengkareng, Jalan Tol Serang Panimbang, Jalan Tol Cisumdawu, Pelabuhan Patimban, Terminal Kijing, Bendungan Cipanas, Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin, serta PLTU Sulsel Barru 1x100 MW.
WIKA juga optimistis dapat mengembalikan ritme bisnis di tengah tantangan Covid-19 dan penilaian dari sebagian pihak terhadap peningkatan risiko WIKA.
Sementara itu emiten energi dan infrastruktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyampaikan pada periode Agustus 2020, pandemi Covid-19 tidak memberikan dampak apapun pada kinerja. Sebab operasional dilapangan tetap berjalan, di sisi lain pembatasan kegiatan dilakukan hanya di kantor pusat.
Untuk bisnis ketenagalistrikan, selain menjaga stabilitas operasional di IPP PLTU Sumsel-5 dan IPP PLTU Kendari-3, saat ini DSSA juga fokus merampungkan pembangunan IPP PLTU Kalteng-1.
"IPP PLTU ini diharapkan akan dapat beroperasi pada kuartal IV-2020," jelas Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra kepada Kontan.co.id, Senin (14/9).
DSSA, lanjut Susan, akan terus menganalisa setiap peluang investasi baru di bisnis energi. Namun saat ini, DSSA belum mengambil keputusan untuk melakukan investasi baru yang spesifik.
Selanjutnya: Masuk bisnis IT, Dian Swastatika (DSSA) setor modal US$ 5 juta lewat anak usaha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News