kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jakarta kembali PSBB, Sarana Meditama (SAME) optimistis kunjungan pasien membaik


Selasa, 22 September 2020 / 14:13 WIB
Jakarta kembali PSBB, Sarana Meditama (SAME) optimistis kunjungan pasien membaik
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas menuju Loby Rumah Sakit Omni


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Senin (14/9). Ini menjadi tantangan bagi berbagai emiten, tidak terkecuali emiten pengelola rumah sakit OMNI, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. 

CEO Group OMNI Hospital Maria Theresia Yulita mengungkapkan volume pasien memang mengalami penurunan selama PSBB. Akan tetapi, penurunannya tidak sedalam saat PSBB pertama kali diterapkan di kuartal II-2020. 

"Apabila dibandingkan PSBB pertama, keadaan sekarang sudah cenderung membaik," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9). 

Ia mengakui, bed occupancy ratio (BOR) selama PSBB bisa menurun 30% hingga 40% jika dibandingkan dengan keadaan normal. 

Baca Juga: PSBB Jakarta tidak seberat sebelumnya, saham emiten rumahsakit masih belum menarik

Ke depan, ia masih optimistis volume pasien akan lebih baik, mengingat masyarakat mulai menerima kondisi normal baru. Sehingga, masyarakat tidak akan takut atau merasa khawatir berobat ke rumah sakit. 

Di sisi lain, masyarakat juga akan melihat cara rumah sakit dalam menangani risiko penularan. 

Meski yakin tingkat kunjungan akan pulih, emiten berkode SAME itu tetap menyediakan layanan online bagi pasien yang masih khawatir berobat ke rumah sakit. Layanan ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus bertatap muka. 

"Selain itu kami membuat produk - produk inovasi seperti booster dan vaksinasi, screening test, dan lainnya, " imbuhnya. 

Sekadar informasi, sepanjang enam bulan pertama 2020 SAME mencatatkan penurunan pendapatan hingga 58,72% secara year on year (yoy) menjadi Rp 215,67 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, SAME mengantongi pendapatan hingga Rp 522,28 miliar. 

Penurunan juga dialami dari sisi bottom line. SAME menanggung total rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 47,45 miliar. Padahal di semester I tahun lalu, SAME masih bisa mengantongi laba hingga Rp 4,84 miliar. 

Selanjutnya: Sarana Meditama (SAME) fokus menjadi pusat rujukan rumah sakit sub-spesialis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×