kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jagartha Advisors resmi diluncurkan sebagai perusahaan penasihat investasi independen


Selasa, 14 Agustus 2018 / 15:44 WIB
Jagartha Advisors resmi diluncurkan sebagai perusahaan penasihat investasi independen
ILUSTRASI. Ari adil, Founder Jagartha


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jagartha Penasihat Investasi atau dikenal dengan Jagartha Advisors resmi diluncurkan pada Selasa (14/8). Perusahaan penasihat investasi independen ini memiliki visi mendorong iklim investasi di kalangan masyarakat Indonesia.

Co-founder, Komisaris Jagartha Advisors, Ari Adil mengatakan, saat ini peran penasihat investasi di pasar modal Indonesia belum familiar. Padahal, di negara-negara maju peran tersebut tergolong penting. Di Malaysia pun, penasihat investasi berkontribusi sebesar 70% pada penawaran produk reksadana.

Dia juga menyampaikan, perusahaannya bergerak secara independen. Dalam hal ini, opini seputar keputusan-keputusan investasi yang diberikannya bersifat independen atau tanpa mengandung kepentingan terhadap pihak tertentu. “Kami ingin jadi wakil investor yang ingin membuat keputusan investasi,” ucapnya, kepada Kontan.co.id.

Lebih lanjut, tantangan bagi Jagartha Advisors dinilai Ari cukup kompleks. Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) per April 2018, jumlah penduduk Indonesia yang berinvestasi baru mencapai 1,3 juta jiwa atau setara 0,5% dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 260 juta jiwa.

Namun, katalis positif hadir dari meningkatnya kepemilikan investor lokal. Mengutip data Bursa Efek Indonesia per Mei 2018, kepemilikan investor lokal meningkat menjadi sekitar 52,21% dari total kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 6.450 triliun. “Akses terhadap produk investasi sebenarnya makin mudah, tapi harus dibarengi oleh pengetahuan yang memadai oleh investor,” ujarnya.

Di tahap awal, Ari bilang pihaknya akan memaksimalkan sosialisasi, edukasi investasi, hingga peran penasihat investasi kepada perusahaan-perusahaan seperti UMKM dan dana pensiun. Hal ini dilakukan mengingat Bank Indonesia mencatat bahwa hingga Juli 2018 UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57%. Setelah itu, pihaknya akan mencoba memasyarakat peran penasihat investasi untuk investor individu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×