kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga Stabilisasi Harga Saham, Emiten Ramai Lakukan Buyback


Senin, 18 Juli 2022 / 15:14 WIB
Jaga Stabilisasi Harga Saham, Emiten Ramai Lakukan Buyback
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Emiten ramai lakukan buyback, analis beri rekomendasi saham. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten masih ramai yang akan melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. Aksi korporasi tersebut diproyeksikan guna menjaga stabilisasi harga sahamnya.

Beberapa emiten yang akan melakukan buyback, PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Selanjutnya, adapula PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), dan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN).

Dalam aksi korporasinya tersebut, UNTR menyiapkan dana hingga Rp 5 triliun. Kemudian, ADRO yang memperpanjang rencana buyback hingga Rp 4 triliun. Selanjutnya, LPPF menyiapkan anggaran Rp 1 triliun, MTEL Rp 1 triliun, KLBF Rp 500 miliar, JRPT Rp 100 miliar, dan KREN Rp 100 miliar.

Equity Analyst Pilarmas Investindo Desy Israhyanti mengatakan aksi tersebut merupakan respon para emiten dalam melihat kondisi pasar saham yang tertekan imbas capital outflow yang terus terjadi. Apalagi menurutnya, kondisi ekonomi global yang melambat bahkan berpotensi resesi di negara maju seperti Amerika Serikat maupun Uni Eropa semakin mengkhawatirkan.

Baca Juga: ADRO UNTR MTEL KLBF dll Akan Buyback Saham, Mana yang Bagus untuk Dibeli?

"Sehingga emiten mengerahkan strategi buyback untuk stabilisasi harga sahamnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/7).

Di sisi lain, Desy berpandangan bahwa dari emiten-emiten tersebut mayoritas harga sahamnya undervalued secara historisnya selama 3 tahun maupun dibandingkan industrinya. Oleh sebabnya, dirinya menilai buyback yang dilakukan para emiten tersebut waktunya sudah tepat.

"Untuk potensi kenaikan harga saham akan bergantung seberapa besar dana yang dikeluarkan untuk aksi buyback tersebut," lanjutnya.

Selain itu, terlepas dari kondisi pasar yang bergejolak para emiten memiliki pertimbangan dan kebijakannya masing-masing dalam merespon hal tersebut.

Menurutnya, beberapa faktor yang mendorong emiten melakukan buyback, antara lain memiliki kas berlebih yang cukup untuk buyback dan kebutuhan aktivitas operasionalnya, keinginan meningkatkan value shareholder-nya, serta keinginan memiliki fleksibilitas lebih sehingga saat membutuhkan pendanaan maka saham treasury-nya bisa dilepas kembali.

Desy menyarankan, untuk investor yang telah memiliki saham-saham tersebut maka akan diuntungkan dari buyback yang dilakukan. Hanya saja, untuk investor yang belum berkesempatan akumulasi saham-saham tersebut maka harga sahamnya menjadi kurang terjangkau.

Baca Juga: Harga Batubara Diprediksi Naik Lagi, Ini Rekomendasi Saham untuk Dibeli

"Jika dilihat lebih jauh, ini akan menciptakan kepercayaan kepada emiten karena dengan buyback artinya perusahaan memiliki kas yang cukup dan secara kinerja keuangan akan ikut terangkat," katanya.

Pilarmas Investindo pun merekomendasikan buy untuk LPPF dengan target harga Rp 6.731, JRPT Rp 500, ADRO Rp 4.195, dan KLBF Rp 1.903. Sementara, untuk MTEL Desy memberikan rekomendasi hold.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×