kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.061   77,00   1,10%
  • KOMPAS100 1.056   15,23   1,46%
  • LQ45 830   13,06   1,60%
  • ISSI 214   1,28   0,60%
  • IDX30 423   7,14   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   8,21   1,64%
  • IDX80 120   1,73   1,46%
  • IDXV30 125   0,77   0,62%
  • IDXQ30 141   2,14   1,54%

Jaga Kepercayaan Pasar, CEO Pinnacle Invesment Harapkan Pemilu Berjalan Kondusif


Kamis, 01 Februari 2024 / 05:45 WIB
Jaga Kepercayaan Pasar, CEO Pinnacle Invesment Harapkan Pemilu Berjalan Kondusif
ILUSTRASI. Chief Executive Officer (CEO) PT Pinnacle Persada Investama alias Pinnacle Investment, Guntur Putra, berharap kondusivitas pemilu dapat terjaga dengan baik. Stabilitas politik dinilai dapat terus mendukung investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Proses pemilu tengah berlangsung. Chief Executive Officer (CEO) PT Pinnacle Persada Investama alias Pinnacle Investment, Guntur Putra, berharap kondusivitas pemilu dapat terjaga dengan baik.

Stabilitas politik dinilai dapat terus mendukung investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia.

“Jika pemilu berlangsung kondusif dan presiden terpilih dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, ini dapat memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar dan potensialnya mendukung investasi yang berkelanjutan,” ujar Guntur kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).

Guntur melihat, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondusivitas pemilu serta kemampuan presiden terpilih untuk mendukung ekonomi dan investasi. Diperlukan adanya stabilitas politik, tata kelola yang baik, dan kebijakan ekonomi yang cerdas.

“Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, keterbukaan pasar, dan keseimbangan keuangan dapat memberikan sumbangan positif terhadap kinerja pasar modal,” jelas Guntur.

Baca Juga: Menakar Capres Favorit Pasar Modal Indonesia pada Pemilu 2024

Selain itu, lanjut Guntur, faktor-faktor seperti stabilitas politik, kebijakan moneter, dan reformasi struktural juga memiliki peran signifikan dalam menentukan orientasi pasar modal. Ini dianggap mungkin yang lebih diharapkan oleh pelaku pasar modal di Indonesia.

Tentunya kebijakan-kebijakan yang berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal seharusnya tercermin dalam visi-misi yang disampaikan oleh setiap pasangan calon (paslon). Penting untuk evaluasi terhadap rencana ekonomi dan keuangan yang diusung oleh masing-masing paslon, termasuk strategi mereka terhadap pengembangan pasar modal.

“Keterbukaan terhadap reformasi kebijakan, dukungan terhadap inovasi, dan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan likuiditas serta partisipasi investor dapat menjadi indikator keberlanjutan pertumbuhan pasar modal,” sebut Guntur.

Dia mencontohkan, di era transformasi digital, tentunya kepemimpinan yang berorientasi pada digitalisasi dapat memiliki potensi untuk memimpin perkembangan positif di pasar modal. Tindakan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi keuangan, menyederhanakan akses digital ke pasar modal, dan stimulasi terhadap inovasi finansial dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan sektor tersebut.

“Kepemimpinan yang progresif dalam hal digitalisasi mampu menciptakan peluang baru dan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Walaupun demikian, Pinnacle Investment sendiri bersikap netral terhadap dalam memandang kontestasi pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024. Sebagai Manajer Investasi (MI), Pinnacle Investment tidak memiliki kebijakan resmi terkait dukungan kepada calon presiden tertentu.

Baca Juga: Intip Prediksi Capres Favorit Pasar Modal dan Saham yang Kena Dampak Positif

Dalam konteks Pilpres 2024, pandangan Pinnacle Investment lebih difokuskan pada kebijakan ekonomi dan keuangan yang diusulkan oleh setiap calon presiden. Dampaknya terhadap pasar dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kebijakan tersebut dianggap mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar.

“Sebagai manajer investasi, pandangan kami cukup netral. Kami lebih fokus pada analisis fundamental dan data ekonomi untuk membentuk strategi investasi,” imbuhnya.

Terlepas dari siapa yang akan memenangkan pilpres tahun 2024, Guntur mengantisipasi adanya pemilu dilaksanakan hanya satu putaran dapat memberikan preferensi terkait kepastian investasi. Sedangkan, jika pemilu dilaksanakan dalam dua putaran, maka kemungkinan bakal lebih banyak volatilitas karena ketidakpastian pasar masih akan terus berlanjut sampai dengan putaran kedua selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×