kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi pemain utama naphta, Chandra Asri pede menjaga margin


Kamis, 01 November 2018 / 21:21 WIB
Jadi pemain utama naphta, Chandra Asri pede menjaga margin
ILUSTRASI. Kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) memang mencatatkan penurunan kinerja, per akhir September 2018 lalu dibanding periode setahun sebelumnya. Namun, perusahaan ini yakin bisa mencapai target tahun ini.

Harry Tamin, Head of Investor Relations PT Chandra Asri Petrochemical mengatakan, salah satu penyebab penurunan kinerja di kuartal III lalu adadalah naiknya harga bahan baku naphta, seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. 

Namun, Chandra Asri mengklaim dapat menjaga margin tetap tinggi. 

"Rata-rata sikulus margin tahunan 10% sampai 15%, dan kita mencatatnya di atas 17%," kata Harry, Kamis (1/11).

Chandra Asri tetap optimistis, perusahaan mencapai target ekspansi dan prospek jangka panjang industri.

Dia melihat, kebutuhan produk petrokimia di Indonesia terus bertumbuh. Di sisi lain tak banyak pemain atau produsen petrokimia selain Chandra Asri, yang terintegrasi. Diversifikasi bisnis perusahaan juga merata diseluruh bahan baku plastik.

Kapasitas produksi untuk bahan baku plastik TPIA cuma 3,3 juta ton per tahun. "Itu jauh lebih sedikit dari kebutuhan yang ada. Sehingga, kami terus mengembangkan kapasitas produksi untuk menangkap kebutuhan yang terus bertambah di Indonesia," ujarnya.

Chandra Asri akan meningkatkan kapasitas mencapai 4,5 juta ton per tahun pada 2020. 

Dari jumlah produksi saat ini, produk Chandra Asri hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri sebesar 45% dan sisanya impor. Karena itu, pergerakan harga minyak juga akan terus berdampak pada produk naphta perusahaan.

Tapi, perusahaan pede penjualan akan tetap manis. "Kenaikan bahan baku naphta akibat kenaikan harga minyak dunia terus akan memberikan dampak bagi kinerja. Namun tetap saja produksi kita akan terus terjual karena kebutuhan dari dalam negeri sendiri cukup banyak," kata Harry.

Manajemen TPIA tetap optimis pada kinerja akhir tahun yang akan bertumbuh 1,5 kali dari perutumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang berada pada angka 5%. Sementara untuk margin, diperkirakan antara 17%-20%.

"Karena kita pemain utama di regional, maka pasti laku terjual," kata Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×