kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Laba Chandra Asri (TPIA) turun 30% akibat kenaikan bahan baku


Rabu, 31 Oktober 2018 / 22:16 WIB
Laba Chandra Asri (TPIA) turun 30% akibat kenaikan bahan baku
ILUSTRASI. Ujicoba Produksi Pabrik Petrokimia Butadiene Indonesia


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) pada sembilan bulan pertama 2018 mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 174,5 juta. Laba ini turun 30,23% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 250,23 juta.

Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan TPIA sebesar 8,89% menjadi US$ 1,96 miliar dari sebelumnya US$ 1,80 miliar. Tapi, beban pokok penjualan TPIA melonjak lebih tinggi ketimbang pendapatan.

Beban pokok pendapatan Chandra Asri naik 18,25% menjadi US$ 1,62 miliar. Alhasil, margin laba kotor perusahaan petrokimia ini turun menjadi 17,59% dari periode sembilan bulan pertama tahun lalu 23,69%.

Kenaikan pendapatan TPIA terjadi karena harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi, terutama ethylene dan polyethylene. Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, meski harga jual naik, volume turun terutama karena kegiatan pemeliharaan terjadwal dan pengerjaan tie-in untuk penambahan kapasitas. "Meskipun biaya naptha meningkat dibalik kenaikan harga minyak mentah dan perang dagang, TPIA terus memberikan kinerja operasional dan keuangan yang solid," ungkap Suryandi, Rabu (31/10) dalam keterangan resmi.

Biaya bahan baku naphta meningkat ke harga rata-rata sebesar US$ 646 per metrik ton dari harga sebelumnya US$ 479 per metrik ton. EBITDA Chandra Asri juga menurun 21,6% pada sembilan bulan pertama tahun ini menjadi US$ 337,4 juta dari US$ 430 juta di periode yang sama pada tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×