kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jadi dirut BRMS baru, Samin Tan genjot Dairi Prima


Kamis, 03 Mei 2012 / 23:00 WIB
Jadi dirut BRMS baru, Samin Tan genjot Dairi Prima
ILUSTRASI. Vaksin virus corona baru AstraZeneca terlihat di Stasiun Pemadam Kebakaran Basingstoke di Basingstoke, Inggris, 4 Februari 2021. REUTERS/Peter Cziborra.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan menggenjot pengembangan konsesi tambang di Sumatera Utara lewat Dairi Prima Minerals. Total dana yang dibutuhkan mencapai US$ 300 juta.

Direktur Utama BRMS yang baru saja terpilih, Samin Tan mengatakan fokus perseroan saat ini adalah melakukan pengembangan Dairi Prima agar segera berproduksi. Untuk merealisasikan hal itu, manajemen tengah melakukan pembicaraan dengan sejumlah kreditur.

"Sebentar lagi kami akan mendapatkan pinjaman US$ 100 juta dari sejumlah bank," ujarnya, Kamis (3/5). Namun, ia belum mau mengatakan calon krediturnya Dana itu sepenuhnya akan dialokasikan untuk Dairi Prima. "Dairy Prima harus jalan selain Mauritania," imbuh Samin.

Sementara itu Kenneth Patrick Farrel, Wakil Direktur Utama BRMS menambahkan, keperluan dana untuk eksplorasi tahun ini diperkirakan sebesar US$ 150 juta. Adapun sisa kebutuhan dana akan dipenuhi dari pinjaman dan hasil IPO. Manajemen menargetkan produksi bijih besi di Dairi di tahun pertama mencapai 1 juta ton per tahun.

Asal tahu saja, dari sejumlah konsesi tambang logam dan mineral yang dimiliki BRMS baru satu tambang yang berproduksi. Tambang itu terletak di Afrika Barat, yaitu Mauritania SA yang memproduksi bijih besi. Tahun ini diperkirakan volume produksi yang dihasilkan sebanyak 300.000 ton.

Sedangkan Gorontalo Minerals, kata Samin masih dalam tahap feasibilities studies dan drilling. Setelah diketahui berapa cadangan yang tersedia, maka perseroan baru bisa menarik pinjaman dari bank (bankable). Hal itu baru akan terjadi pada satu hingga dua tahun ke depan. Samin memperkirakan, proyeknya yang di Gorontalo ini terlalu besar untuk digarap. Pihaknya kemungkinan akan mencari partner. Begitu pula Citra Palu Minerals.

Kenneth menjelaskan, perseroan memerlukan dana investasi dengan total sekitar US$ 5,3 miliar untuk menggarap area pertambangannya dalam kurun lima tahun. Ia merinci, Proyek Gorontalo memerlukan dana US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar. Citra Palu Minerals sebesar US$ 1 miliar, Dairi Prima senilai US$ 300 juta dan Mauritania sebesar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta.

Sekadar informasi Dairi Prima merupakan tambang penghasil timah hitam dan zinc. Sedangkan Gorontalo Minerals adalah penghasil emas dan tembaga. Citra Palu Minerals penghasil emas. Mauritania adalah pengelola tambang bijih besi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×