kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Jadi calon SUN acuan, transaksi FR0075 ramai


Senin, 04 Desember 2017 / 07:55 WIB
Jadi calon SUN acuan, transaksi FR0075 ramai


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak meluncur pada Agustus 2017, pelaku pasar aktif mentransaksikan surat utang negara (SUN) seri  FR0075. Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), seri dengan tenor 20 tahun ini paling banyak ditransaksikan sejak awal November hingga Rabu (29/11). 

FR0075 ditransaksikan sebanyak 2.784 kali dengan volume transaksi Rp 29,65 triliun. Selanjutnya, di urutan kedua, SUN seri FR0059 ditransaksikan sebanyak 1.284 kali. Dari sisi volume transaksi, seri ini mencatatkan transaksi terbesar, yakni Rp 33,05 triliun. 

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli mengatakan, FR0075 sejak meluncur memang aktif ditransaksikan di pasar sekunder. Dengan begitu, seri ini memiliki peluang besar untuk menggantikan FR0072 sebagai benchmark atau seri acuan untuk tenor 20 tahun.

Menurut Lili, seri ini aktif ditransaksikan karena pasar menganggap kupon yang ditawarkan menarik hingga masa jatuh tempo. "Seri ini meluncur di Agustus, di saat tren pasar bullish dengan kupon 7,5%," kata Lili, Jumat (1/12).

Menurut Lili, obligasi tenor panjang cenderung lebih ramai ditransaksikan di pasar sekunder tahun ini. Namun pada 2018, Lili memprediksi seri tenor pendek akan lebih banyak diburu pelaku pasar. Maklum, dari domestik ada sentimen pilkada serentak. Dari eksternal, ada sentimen kenaikan Fed funds rate, yang diprediksi akan naik tiga kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×