Reporter: Anna Suci Perwitasari, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kebutuhan batubara yang diproyeksi bakal meningkat di tahun 2011 membuat pengelola PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bersiap diri. Emiten itu menganggarkan belanja modal sebesar US$ 110 juta atau senilai Rp 990 miliar (kurs 1 US$ = Rp 9.000). Capital expenditure alias capex itu akan digunakan untuk membeli alat berat dan membangun jalan angkut batubara (haul road).
Roslini Onwardi, Sekretaris Perusahaan ITMG bilang, pembiayaan akuisisi tambang baru belum termasuk di anggaran itu. "Dana itu hanya untuk development," tegas dia.
ITMG akan menggunakan seluruh anggaran belanja modal untuk membiayai tambang miliknya yang sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Tahun ini, ITMG mendapatkan tambahan produksi batubara dari tambang Bharinto. ITMG memperkirakan, produksi batubara mereka bisa mencapai 25 juta ton tahun ini.
Angka tersebut naik dari hasil produksi tahun 2010 lalu yang mencapai 22 juta ton. Realisasi produksi batubara ITMG di 2010 memang sedikit meleset daripada target. Salah satu penyebabnya adalah cuaca buruk di wilayah tambang mereka. Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah cadangan batubara ITMG sekitar 164,32 juta ton.
Anggaran belanja modal tahun ini menurut Roslini akan diambil dari kas internal. Per akhir September 2010 lalu, ITMG mengantongi dana kas sebesar US$ 354,72 juta atau sekitar Rp 3,19 triliun.
Rencana akuisisi
Selain menyiapkan rencana untuk meningkatkan pertumbuhan produksi secara organik, ITMG juga akan melakukan akuisisi tambang batubara tahun ini. "Saat ini kami masih dalam proses pembicaraan dengan beberapa tambang di Kalimantan Timur," kata Roslini, kemarin (16/01).
ITMG memilih tambang yang berlokasi di Kalimantan karena lebih dekat dengan tambang yang sudah dimilikinya. Roslini bilang, akuisisi akan dilakukan dengan menggunakan dana hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) tiga tahun lalu. "Kami masih mempunyai dana IPO sebesar Rp 616 miliar," ujar dia.
Jika dana tersebut belum memadai untuk membiayai akuisisi, Roslini menyatakan ITMG berniat menerbitkan obligasi baru. "Kesepakatan harga akuisisi belum ada," terang dia.
Tambang yang menjadi incaran ITMG adalah tambang yang memiliki batubara dengan kalori antara 5.000-6.000 kilokalori per kilogram. Jenis batubara itu sesuai dengan batubara yang selama ini diproduksi ITMG.
Analis AM Capital, Jansen Nasrial menilai, ITMG sudah selayaknya melakukan ekspansi di 2011. Alasan Jansen, kas ITMG sudah memadai dan harga batubara kemungkinan menanjak di 2011. Saat ini, 70% batubara yang ditambang ITMG merupakan batubara berkalori tinggi. "Harga batubara jenis ini lebih mudah berubah," kata dia.
Jansen memproyeksikan pendapatan ITMG pada tahun ini akan mencapai sekitar US$ 2,23 miliar atau meningkat 39,37% dibanding estimasi 2010 yang sebesar US$ 1,6 miliar. Sedang laba bersih di 2011 ia estimasi US$ 532 juta, melompat 107,81% daripada proyeksi tahun lalu
Jansen masih merekomendasikan beli untuk saham ITMG. Dia menargetkan harga ITMG Rp 64.000 per saham. Pada penutupan akhir pekan (14/1), harga ITMG merosot 4,22% menjadi Rp 53.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News