Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Isu perpecahan antara Bumi Plc dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), ternyata berdampak positif bagi saham ketiga perusahaan.
Padahal, sejak tuduhan penyelewengan keuangan oleh BUMI dan PT Beraul Coal Energy Tbk (BRAU) mencuat, harga saham Bumi Plc dan BUMI sempat terhempas dalam.
Pada bulan lalu, misalnya, saham Bumi Plc terjungkal hingga 88% pasca pengumuman penyelewengan keuangan. Sementara, saham BUMI anjlok 20,54% pada bulan September dari posisi tertingginya di level Rp 880. Sedangkan saham BRAU terperosok 34,8% pada bulan yang sama.
Nah, hari ini (12/10), pada penutupan sesi I, saham BUMI tercatat naik 1,39% menjadi Rp 730 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 15,164 triliun. Sementara, saham BRAU ditutup dengan lonjakan 10% menjadi Rp 220 dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 7,678 triliun.
Aksi beli juga melanda saham Bumi Plc. Kemarin (11/10), harga saham Bumi Plc ditutup dengan lonjakan tertinggi sepanjang sejarah sebesar 39% menjadi 259 sen poundsterling. Kondisi itu mendongkrak nilai kapitalisasi perusahaan menjadi 624 juta poundsterling atau setara dengan US$ 1 miliar.
Kenaikan ketiga saham perusahaan tersbeut sudah terjadi sejak kemarin di mana Bakrie mengajukan proposal untuk segera hengkang dari Bumi Plc. Hingga saat ini, pihak Bumi Plc masih mempelajari penawaran Bakrie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News