Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Kisruh antara Grup Bakrie dengan pihak Nathaniel Rothschild belum berakhir. Terakhir, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holding Limited mengajukan proposal melepas kepemilikan saham di Bumi Plc.
Saat ini, Rothschild mengaku tengah mempelajari penawaran aset Bumi Plc senilai US$ 1,2 miliar tersebut.
Menurut Analis Barclays Plc David Butler dan Ian Roussouw, proposal tersebut secara teoritis mengembalikan posisi perusahaan sebelum dilakukannya kerjasama antar kedua belah pihak. Artinya, Bumi Plc benar-benar keluar dari perusahaan batubara di Indonesia dan pengaruh lainnya dari Grup Bakrie. "Yang terpenting, proposal tersebut berasal dari Bakrie," jelas analis dalam laporan berjudul "Bumi-Bakrie Divorce Proceedings Begin".
Harga saham menanjak
Hingga saat ini, pihak Bumi Plc belum menentukan sikap atas penawaran tersebut. Namun, harga saham Bumi Plc ditutup mencatatkan lonjakan tertinggi sepanjang sejarah kemarin dengan kenaikan 39% menjadi 259 sen poundsterling. Kondisi itu mendongkrak nilai kapitalisasi perusahaan menjadi 624 juta poundsterling atau setara dengan US$ 1 miliar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam proposal yang diajukan, BNBR dan Long Haul berniat membatalkan kepemilikan 23,8% saham Bumi Plc. Kedua perusahaan Group Bakrie ini akan melepas saham Bumi Plc dengan cara menukarnya dengan 10,3% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dipegang oleh Bumi Plc.
Selain itu, Group Bakrie akan membeli secara tunai sisa saham BUMI yang dipegang oleh Bumi Plc paling lambat Natal 2012. Sisa saham yang akan dibeli tunai sebesar 18,9%. Catatan saja, Bumi Plc mengempit 29,18% saham BUMI.
Bukan hanya itu saja. Group Bakrie ini juga menawarkan pembelian secara tunai saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang dipegang oleh Bumi Plc. Pembelian ini akan dilakukan dalam jangka enam bulan ke depan. Bumi Plc yang dulunya bernama Vallar Plc. memegang sekitar 84,7% saham BRAU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News