Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bermula dari menabung berlanjut ke investasi. Hal inilah yang dialami Direktur Rifan Financindo Berjangka Isriyetti Ifwan karena kebiasaannya untuk menabung sejak kecil justru menjadi pintu yang mengenalkannya pada dunia investasi.
Dia mengisahkan, ketika tabungannya sudah terkumpul, dia pun mulai mencari tahu soal investasi. Isriyetti sadar betul bahwa lewat investasi, dia bisa memenuhi berbagai kebutuhan di masa yang akan datang.
“Saya mulai intens berinvestasi ketika sudah mulai bekerja. Bisa dibilang, periode tersebut merupakan momen mencari jati diri saya dalam dunia investasi. Hampir seluruh produk investasi saya coba, mulai dari reksadana, saham, hingga trading di instrumen investasi berjangka,” kata Isriyetti kepada Kontan.co.id, belum lama ini..
Mengawali perjalanan investasi ketika masih berada di level financial analyst, Isriyetti mengaku kendala yang dia hadapi adalah sulitnya menjaga kedisiplinan. Apalagi periode awal memiliki gaji membuat sosok kelahiran 1969 ini tergoda membelanjakan uangnya.
Tak jarang, uang yang seharusnya ia tabung atau investasikan justru digunakan untuk keperluan konsumtif. Pada akhirnya dia menggunakan sistem auto debet dari tabungan agar alokasi untuk investasi tidak lagi teralihkan untuk keperluan konsumtif.
Baca Juga: Dolar meredup, euro, yen, dan yuan bisa menjadi pilihan tahun depan
Isriyetti punya prinsip yang menarik soal kerugian dalam dunia investasi, baginya tidak ada kata rugi dalam dunia investasi ketika seorang investor paham betul soal risiko. Selama investor punya manajemen risiko yang baik, niscaya kerugian bisa diminimalisir. Oleh sebab itu, sejauh ini ia mengaku belum pernah merasakan kerugian dalam berinvestasi karena kehati-hatiannya.
“Kalau investor jeli dan sudah memahami seluk-beluk soal produk investasi beserta risikonya, lewat strategi manajemen risiko yang baik, investasi yang bersifat high risk high return bisa kita ubah menjadi middle risk, high return,” terang lulusan Universitas Bung Hatta ini.
Baca Juga: Nasihat Warren Buffett untuk tidak berinvestasi dengan cara ini atau Anda bangkrut
Oleh karena itu, wanita yang memiliki hobi berkebun ini mengaku dirinya lebih cocok menjadi seorang investor moderat ketimbang investor agresif. Setelah mempelajari berbagai instrumen investasi, dia mengaku saat ini lebih nyaman berinvestasi pada dunia properti. Menurut dia, selama berinvestasi pada sektor properti, dia selalu mendapatkan keuntungan.
Lebih lanjut, Isriyetti mengaku ada kepuasan tersendiri ketika berinvestasi pada instrumen properti. Kepuasan tersebut berasal dari rasa bangga keberhasilan meningkatkan nilai sebuah produk ketika dijual kembali.
“Setiap saya beli properti, alhamdulillah ketika saya jual lagi, harganya selalu lebih tinggi. Padahal periodenya cukup singkat. Jadi ada kepuasan dan kesan bahwa ternyata saya berhasil meningkatkan nilai sebuah produk di mata orang lain dalam waktu yang cukup singkat,” terang dia.
Baca Juga: Ayo meracik ulang strategi finansial rumah tangga sebelum tahun baru