kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar meredup, euro, yen, dan yuan bisa menjadi pilihan tahun depan


Kamis, 17 Desember 2020 / 21:42 WIB
Dolar meredup, euro, yen, dan yuan bisa menjadi pilihan tahun depan
ILUSTRASI. Nilai tukar dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir likuiditas di pasar keuangan global membuat daya tarik dolar Amerika Serikat (AS) tahun depan bakal luntur. Sejumlah mata uang bisa menjadi pilihan alternatif.

Presiden Komisioner HFX Sutopo Widodo merekomendasikan valas euro, yen, dan yuan di tahun depan. "Untuk investor Tanah Air, valas yang masih menarik dilirik yakni euro, yen Japan dan yuan China," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12).

Sutopo menilai, pergerakan valas di 2020 tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Aksi lockdown global selama pandemi Covid-19 gelombang pertama telah memicu kontraksi ekonomi terkuat dalam sejarah modern. 

Sebagian besar ekonomi pulih dengan tajam setelah itu, tetapi gelombang kedua Covid-19 membuat ekonomi kembali terpukul. Namun pertumbuhan perlu percepatan secara bertahap pada 2021, tanpa memicu kenaikan inflasi ataupun suku bunga, meskipun utang pemerintah meningkat jauh lebih tinggi. 

"Kami memperkirakan penurunan indeks dolar lebih lanjut di 2021 didukung oleh pertumbuhan global yang membaik, keuntungan imbal hasil riil AS yang memburuk, dan pelebaran defisit fiskal dan eksternal," kata Sutopo.

Baca Juga: Indeks dolar menyentuh level terendah sejak April 2018

Dilihat dari potensi tersebut, Sutopo menilai EUR dan JPY akan mendapatkan keuntungan. HFX juga meyakini CNY akan naik, didukung oleh aliran portofolio yang masuk.

Sementara itu, risiko politik terhadap EUR telah surut dengan dana pemulihan Uni Eropa (UE) yang komprehensif. Meskipun terdapat beberapa pelebaran dalam defisit fiskal, keseimbangan eksternal struktural UE (rata-rata 3% surplus selama lima tahun terakhir) sehat dan lebih unggul dari AS. 

Selain itu, dalam dunia keuangan publik yang memburuk, Sutopo memandang obligasi seluruh UE bakal meningkatkan ketersediaan aset likuid aman dan menarik. Alhasil, itu juga bisa membantu penguatan EUR. "Dengan valuasi EUR yang masih menarik, EURUSD akan bergerak dalam rentang 1,2000 ke 1,3000 di tahun depan," tambahnya. 

Baca Juga: Hari ini menguat 0,13%, simak prediksi pergerakan rupiah esok




TERBARU

[X]
×