Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Asrullah memaparkan, hambatan yang akan dialami ISAP di tahun 2023 adalah keterbatasan kapasitas produksi dan modal kerja. “Hambatan kami bukan di rendahnya permintaan atau kualitas produk, tetapi dari keterbatasan modal kerja dan kapasitas produksi,” paparnya.
Menurut Asrullah, seluruh dana yang telah terhimpun telah digunakan untuk modal kerja.
ISAP menggunakan dana IPO untuk pembuatan dies, mould, checking fixture aksesoris mobil dan motor after market. Kemudian pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw.
Baca Juga: Debut IPO, Isra Presisi Indonesia Kantongi Rp 144 Miliar
“Dana IPO kami gunakan untuk memenuhi kelebihan permintaan yang selama ini dialami ISAP demi meningkatkan pendapatan di tahun 2023,” ungkapnya.
Terkait strategi ekspansi, ISAP mengakui sudah memiliki beberapa customer baru dengan permintaan yang cukup tinggi. Namun, ISAP belum mengungkapkan siapa pihak yang akan dilakukan kerja sama tersebut di tahun 2023.
“ISAP tahun ini juga akan menjajaki kerjasama dengan para pelanggan baru demi melakukan diversifikasi produk,” tuturnya.
Baca Juga: Buka Perdagangan Jumat (9/12), Saham Isra Presisi (ISAP) Naik 7,29%
Sebagai informasi, ISAP melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2022. ISAP melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 37,31% ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 96 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News