kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

ISAT Jaga Pertumbuhan Laba Meski Pelanggan Turun, Cek Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 12 Juni 2025 / 17:50 WIB
ISAT Jaga Pertumbuhan Laba Meski Pelanggan Turun, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/07/2024. PT Indosat Tbk (ISAT) kehilangan sejumlah pelanggannya dan otomatis mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I-2025.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) kehilangan sejumlah pelanggannya dan otomatis mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I-2025. Namun, perseroan tetap berhasil menumbuhkan laba bersihnya meski tak signifikan. 

Pada kuartal I-2025, ISAT hanya berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 13,6 triliun, turun tipis 1,9% secara tahunan (yoy). Tak heran, pendapatan data sebagai kontributor terbesar mengalami penurunan 3,3% secara yoy menjadi Rp 10,56 triliun, seiring jumlah pelanggan total yang juga berkurang 5,4% secara yoy.

Menurut Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Ahmad Iqbal Suyudi, penurunan ini salah satunya dilatarbelakangi oleh daya beli masyarakat yang masih lemah. “Masyarakat lebih mencari kartu SIM yang menawarkan paket internet lebih murah,” kata Ahmad kepada Kontan, Kamis (12/6). 

Baca Juga: SMRA Bagi Dividen Rp 9 per Saham dari Buku Tahun 2024, Simak Rekomendasinya

Selain itu, Ahmad bilang perang harga dengan pesaing juga masih menjadi pemberat kinerja ISAT. Analis KB Valbury Sekuritas Steven Gunawan juga bilang hal serupa. Namun tak hanya soal persaingan yang ketat, Steven menilai monetisasi segmen Home Broadband (HBB) alias layanan internet tetap untuk rumahan dari ISAT juga masih lemah. 

“Ini yang menyebabkan penurunan pelanggan,” sebut Steven dalam riset 2 Mei 2025.

Alhasil, EBITDA perseroan ikut turun 1,4% secara yoy menjadi Rp 6,4 triliun dalam periode ini. Beruntung, ISAT bisa menekan turun beban biaya tunai sebesar 2,2% secara yoy, sehingga margin meningkat dan laba bersih yang bisa dikantongi perseroan tumbuh 1,3% secara yoy ke level Rp 1,3 triliun.

Secara kuartalan (qoq), laba bersih ISAT pada periode ini malah tumbuh lebih signifikan, yakni sebesar 27,0%. Steven dan Ahmad sepakat ini terjadi seiring penurunan beban bunga sebesar 0,4% secara kuartalan (qoq) dan 2,6% secara yoy. 

Secara khusus, Steven memprediksi ISAT mampu menekan lebih lanjut biaya operasional (opex) sehingga pertumbuhannya hanya di level 1,6% sepanjang tahun 2025, turun dari rata-rata 4,8% selama tiga tahun terakhir. 

“Disiplin keuangan perusahaan yang terus berlanjut menghasilkan penurunan biaya bunga pada kuartal I-2025. Alhasil, kami memproyeksikan laba bersih 2025 tumbuh 6,4% yoy menjadi Rp 5,2 triliun, dengan margin bersih yang meningkat menjadi 9,0%,” imbuh Steven. 

Maka dari itu, Steven mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ISAT, dengan target harga Rp 2.400 per saham. 

Sejalan, Ahmad bilang prospek ISAT sepanjang tahun 2025 masih positif.

“Walau cukup menantang dengan persaingan saat ini,” katanya. Ia tetap merekomendasikan buy untuk saham ISAT, dengan target harga akhir tahun di level Rp 2.400 per saham. 

Baca Juga: Umumkan Capex, Simak Rekomendasi Teknikal Saham Emiten Rumah Sakit Berikut

Selanjutnya: SMRA Bagi Dividen Rp 9 per Saham dari Buku Tahun 2024, Simak Rekomendasinya

Menarik Dibaca: McDonald’s Indonesia Hadirkan Taste of Japan Lewat Kolaborasi Animator Lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×