Reporter: Sam Cahyadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bagi masyarakat yang ingin memiliki saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tampaknya harus menunggu hingga September 2011. Presiden Direktur NNT Martiono Hadianto mengatakan, penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) NNT kemungkinan besar akan digelar pada September 2011.
Martiono memastikan, IPO NNT akan dilaksanakan usai divestasi 7% saham NNT. “Kepastian pembeli 7% saham akan ketahuan 18 April mendatang. Setelah itu baru kami mulai persiapan divestasi,” katanya, Selasa (29/4).
Asal tahu saja, proses divestasi 7% saham Newmont baru akan tuntas 18 April. Pasalnya, pemerintah mengundurkan batas waktu pembelian menjadi 18 April. Sebenarnya, 18 Maret adalah batas waktu pembelian yang harus diputuskan pemerintah. Tapi, karena alasan beberapa hal, pemerintah mengundurkan batas waktu pembelian selama satu bulan.
Martiono bilang, NNT membutuhkan waktu yang cukup panjang sebelum memulai proses IPO. Setelah divestasi, NNT memiliki waktu dua bulan sebelum semester I 2011 berakhir.
Yang menjadi persoalan, lanjut dia, NNT tidak mungkin menggelar IPO pada Juli atau Agustus. “Karena di luar negeri masuk masa liburan. Waktunya tidak pas untuk IPO,” katanya. Alhasil, penawaran saham perdana NNT kemungkinan besar baru bisa digelar pada September atau Oktober.
Namun, Martiono enggan memastikan berapa besar saham yang akan dilepas dan berapa besar target dana dari IPO tersebut. “Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan,” ujarnya.
Sumber KONTAN di NNT mengungkapkan, NNT memang membutuhkan dana besar untuk pengembangan fase 6 dan 7 di tambang Batu Hijau. Masalahnya, pemegang saham NNT enggan menyuntikkan dana segar untuk kebutuhan tersebut. “Newmont Investment Limited dan Sumitomo ogah mengeluarkan uang karena kepemilikan sahamnya sudah berkurang. Sedangkan Multi Daerah Bersaing tidak memiliki uang,” ujarnya.
Sumber itu menambahkan, permintaan kajian IPO NNT sudah muncul pada Februari 2010 silam. “Waktu itu pemegang saham meminta manajemen mengkaji beberapa aksi korporasi dalam rangka pencarian dana untuk modal kerja,” tukasnya.
Selain dari IPO, kata Martiono, NNT juga sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari sindikasi tiga bank untuk modal kerja. “Tiga bank itu Bank Mandiri, BNP Paribas, dan Sumitomo Mitsui. Dananya US$ 600 juta, dan yang paling besar dari Bank Mandiri karena dia optimistis sama kami," tutur Martiono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News