Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Melalui aksi Initial Public Offering (IPO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menawarkan 261,91 juta saham atau setara 18% sahamnya ke publik. Dengan harga penawaran Rp 17.000 per saham, Mitra Keluarga masih mengalami kelebihan permintaan.
"Oversubscribe 10,3 kali. Permintaan lebih dari Rp 45 triliun," klaim Direktur Utama Kresna Graha Sekurindo, Michael Steven, sebagai penjamin pelaksana emisi IPO Mitra Keluarga, kepada KONTAN, Senin, (23/3).
Ia mengatakan investor institusi menyerap mayoritas saham Mitra Keluarga hingga sebesar 99%. Lalu pooling untuk investor ritel adalah 1%. Lebih lanjut, porsi investor asing yang mengambil yakni 53% dan lokal 47%.
Perusahaan rumah sakit ini mengincar dana Rp 4,45 triliun untuk aksi penawaran saham perdananya tersebut. Lion Investments Partners BV sebagai pendivestasi saham Mitra Keluarga akan meraup Rp 3,21 triliun dengan melepas 189,15 juta saham. Sedangkan, Mitra Keluarga yang menerbitkan 72,75 juta saham baru akan memperoleh Rp 1,23 triliun.
Mitra Keluarga akan menggunakan 56% atau Rp 692,61 miliar untuk biaya pembangunan gedung rumah sakit yang berlokasi di Jabodetabek dan Surabaya. Kemudian 16% atau Rp 197,88 miliar untuk tambahan perolehan tanah yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit tersebut.
Senilai 20% atau Rp 247,36 miliar dimanfaatkan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi. Terakhir sebanyak 8% atau Rp 98,94 miliar untuk ekspansi peningkatan kapasitas tempat tidur, menambah lantai bangunan, perubahan konfigurasi ruangan, serta memperluas layanan spesialis di rumah sakit yang sudah ada.
Masa penawaran umum saham Mitra Keluarga dilakukan pada 16-18 Maret lalu. Penjatahannya dilangsungkan 20 Maret. Dus, saham MIKA akan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) besok, Selasa, (24/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News