Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang fluktuatif membuat PT Logindo Samudramakmur Tbk menetapkan harga initial public offering (IPO) di level terendah. Yakni di Rp 2.800 per saham. Awalnya, Logindo menawarkan harga di Rp 2.800-Rp 3.700.
Shiantaraga, Direktur RHB OSK Securities sebagai penjamin emisi IPO Logindo mengatakan, kondisi pasar yang masih belum kondusif membuat investor meminta harga diskon. Namun, dia mengklaim penyerapan pasar masih cukup bagus.
Perusahaan perkapalan (shipping) ini memang menargetkan melepas saham sebanyak-banyaknya 193,28 juta saham setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sayangnya, Shiantaraga belum mau bilang jumlah saham yang jadi dilepas ke publik apakah terjadi penurunan atau tidak. "Belum bisa bilang jumlah sahamnya karena kami masih menunggu efektif dari Otoritas jasa Keuangan (OJK)," jelas dia, Senin (2/12).
Jika mengacu dengan target saham maksimal, artinya Logindo bakal mendapatkan dana segar Rp 541,17 miliar. Shiantaraga pun mengklaim, minat investor asing cukup banyak. Dia bilang, IPO Logindo kelebihan permintaan (oversubscribed) 1,5 kali.
Permintaan terbesar dari Singapura. Investor institusi asing menyerap 70% saham Logindo. Sisanya dari investor lokal. "Porsi ritel memang tidak terlalu besar. Karena harapannya memang langsung diserap institusi besar," ujar Shiantaraga.
Presiden Direktur Logindo, Eddy K. Logam enggan merinci jumlah saham yang dilepas ke publik dan anchor buyer IPO. Yang pasti, penggunaan dana IPO itu masih sesuai dengan target awal.
Dana IPO Logindo 60% untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Lalu, 30% untuk membayar utang ke bank dan sisanya 10% untuk modal kerja.
Eddy mengatakan, belanja modal tumbuh tajam dalam dua tahun terakhir. Ini berimbas, pada pendapatan semester I 2013, yang melesat 65,56% menjadi US$ 25 juta secara year-on-year (yoy). Laba kotor naik 64,9% menjadi US$ 12,7 juta. Sementara laba sebelum pajaknya naik 80,95% menjadi US$ 7,6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News